Jawa Pos

Banyak Faktor Turunkan Motivasi

Richard Mainaky tentang Status Magang Tontowi Ahmad

-

JAKARTA, Jawa Pos – Status magang Tontowi Ahmad di SK pelatnas 2020 menjadi persoalan. Owi –sapaannya– mengakui bahwa itulah salah satu alasannya mundur dari Cipayung.

PP PBSI menjelaska­n, status magang tersebut diberikan karena Owi belum memiliki pasangan tetap. Pelatih ganda campuran Richard Mainaky menyebutka­n bahwa banyak aspek yang mendorong peraih emas Olimpiade Rio 2016 tersebut mengakhiri karir.

Bagaimana Anda melihat status magang Owi di pelatnas?

Status magang itu diputuskan PBSI. Saya dari pelatih tetap memberikan program maksimal kepada atlet, apa pun status mereka. Sebenarnya, saat pembuatan SK tersebut, tim pelatih hanya merekomend­asikan nama-nama yang masuk. Awalnya, kuota hanya 12 orang. Namun, kami memasukkan Owi ke SK utama. Jadi, kami merekomend­asikan 13 orang. Selebihnya, kami tidak dilibatkan lagi. Saya paham hal ini menimbulka­n kekecewaan bagi Owi.

Owi pernah curhat soal penampilan­nya setahun belakangan ini?

Kami pernah berdiskusi panjang tentang hasil dia dengan Winny (Oktavina Kandow, Red). Sebenarnya hasilnya tidak buruk-buruk amat. Belum ada setahun, mereka sudah bisa menyalip ranking Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dan masuk 20 besar. Namun, faktornya cukup kompleks saat itu.

Waktu mereka dicoba bersaing di kualifikas­i Olimpiade, memang jarak poin terlalu banyak dengan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Widjaja. Ini juga bisa jadi pemicu. Selain itu, hasil dengan Winny saat itu mandek. Ditambah lagi, dia turun status ke magang.

Kenapa dulu Winny yang dipilih untuk mendamping­i Owi?

Saya rasa, untuk sekaliber Owi, yang paling mumpuni itu ya Winny. Cuma, masalahnya, dengan menurunnya motivasi Owi itu yang tidak mungkin ke Olimpiade. Dari curhatnya (Owi), saya bilang, ’’Kamu harus bisa lebih kuat daripada yang dulu.’’

Dulu, saat masih bersama Butet, istilahnya Owi hanya perlu latihan kekuatan karena Butet sudah komplet. Namun, dengan Winny yang belum matang dan skill masih perlu dibentuk, Owi harus lebih banyak meng-cover. Latihannya harus lebih dari kecepatan, tenaga, dan lainnya. Agak sulit. Lalu, Owi sudah umur juga. Banyak aspek yang membuat dia memutuskan pensiun.

Pada awal tahun, kalau Owi dinilai masih prospektif dengan Winny, kenapa Winny dikembalik­an lagi berpasanga­n dengan Akbar Bintang Cahyono?

Ceritanya begini. Owi ingin berpasanga­n dengan Apriyani Rahayu. Dia lihat, dengan Winny kok nggak mungkin. Diamaumenc­obadengan

Apri sambil menyelesai­kan kontrak. Dilihat hasilnya dengan Apri agak berat. Saya lihat seperti itu. Lalu, saya tarik Winny ke Akbar lagi. Itu kan harus disertai SK. Kalau tidak saya tarik, nanti status Akbar seperti apa di ganda putra.

Soal Apri, sebenarnya seperti apa rencananya?

Posisi Owi agak sulit. Dia menunggu Apri, tapi mau ikut pertanding­an susah (karena Apri belum punya peringkat ganda campuran, Red). Makin turun motivasi Owi. Namun, kondisinya seperti itu. Apri juga belum berpengala­man dalam ganda campuran. Posisi Apri dalam ganda putri juga masih rawan.(Ragil

 ?? CHANDRA SATWIKA/JAWA POS ?? LEBIH BIJAK: Richard Mainaky menilai bukan hanya status magang yang mendorong Owi pensiun.
CHANDRA SATWIKA/JAWA POS LEBIH BIJAK: Richard Mainaky menilai bukan hanya status magang yang mendorong Owi pensiun.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia