Terjaring Operasi, Penjual Jajanan Diketahui Reaktif saat Rapid Test
GRESIK, Jawa Pos − Penertiban selama pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap kedua terus digencarkan. Sejauh ini, aparat masih menemui sejumlah pelanggaran. Pada patroli Senin malam (18/5), aparat gabungan TNI, Polri, satpol PP, dan dinas kesehatan kembali menyasar sejumlah warung yang masih buka melebih pukul 21.00
Di Pasar Senggol misalnya, petugas menjaring 15 orang dan langsung melakukan rapid test. Hasilnya? ”Satu orang reaktif. Dia adalah seorang penjual makanan ringan,” kata Kepala Satpol PP Pemkab Gresik Abu Hasan.
Awalnya, penjual jajanan tersebut menolak untuk dilakukan rapid test. Tapi, karena petugas sudah melakukan antisipasi, akhirnya tim medis dari dinkes berhasil mengambil sampel darah lelaki ber-KTP Surabaya itu. Ternyata, hasilnya menunjukkan reaktif. ’’Dia memang ber-KTP Surabaya. Namun, tinggal di Gresik bersama keluarganya,’’ jelas Hasan.
Setelah rapid test dinyatakan reaktif, yang bersangkutan langsung dibawa ke RSUD Ibnu Sina. Selanjutnya, dia akan menjalani tes swab. ”Begitu reaktif, langsung kami semprot tokonya dengan cairan disinfektan,” imbuh mantan kepala BPBD Pemkab Gresik itu.
Sementara itu, kasus konfirmasi positif di Gresik hingga kemarin masih tetap terdata 59 orang. Sehari sebelumnya, ada penambahan 8 positif. Saat ini pasien terkonfirmasi positif yang masih dalam perawatan berjumlah 40 orang. ”Sembuh 12 orang dan meninggal 7 orang. Semoga yang sembuh bertambah terus,” kata Kepala Dinkes Pemkab Gresik drg Syaifuddin Ghozali.
Begitu reaktif, langsung kami semprot tokonya dengan cairan disinfektan.”
ABU HASAN