Pasar Jojoran Buka, Pedagang Jalani Rapid Test
SURABAYA, Jawa Pos – Pasar Jojoran di Kelurahan Mojo, Gubeng, kembali beroperasi setelah tutup selama dua pekan. Guna meminimalkan penularan Covid-19, langkah mitigasi pun dilakukan. Pedagang dan warga di sekitar lokasi pasar harus menjalani rapid test kemarin (19/5).
Pasar Jojoran berada di tengah kawasan permukiman padat. Dua pekan lalu, lokasi tersebut ditutup total oleh pemkot. Sebab, ada seorang pedagang yang meninggal dan dinyatakan positif Covid-19. Kemarin pedagang mulai berjualan lagi. ’’Namun, tetap protokol kesehatan kami minta untuk dilaksanakan secara ketat,’’ ujar Camat Gubeng Suprayitno.
Kemarin seluruh pedagang mengikuti rapid test di Puskesmas Mojo. Total ada 75 orang. Prayit, sapaan Suprayitno, menyebut uji cepat itu sebagai langkah mitigasi. ’’Dengan langkah ini, bisa segera ketahuan untuk dilakukan skrining dan langkah penanganan,’’ ujarnya.
Warga menginginkan Pasar Jojoran tidak ditutup lagi. Apalagi mendekati Idul Fitri. Banyak warga yang memenuhi kebutuhan dari pasar itu.
Prayit mengatakan, pengoperasian pasar tersebut juga diawasi secara ketat. Pihaknya tidak ingin kejadian yang sama menimpa pasar itu. ’’Kami kontrol terus. Tiap hari juga masih kami lakukan sterilisasi di kawasan itu,’’ ujarnya. Bagi para pedagang, masker menjadi perlengkapan wajib. Kecamatan juga menyediakan bilik cuci tangan dalam jumlah yang cukup banyak di luar dan dalam pasar.
Kepala Puskesmas Mojo dr Nurul Atfianah menambahkan, total kuota yang disediakan untuk pedagang mencapai 100 orang. Namun, hingga siang jumlahnya tidak sampai penuh. ’’Akhirnya, warga yang ada di sekitar pasar kami lakukan rapid test juga,’’ tuturnya.
Jika dalam proses itu ada pedagang atau warga yang reaktif, dilakukan isolasi mandiri. Mereka juga dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani swab test. ’’Untuk menyatakan apakah yang bersangkutan positif Covid-19 atau tidak,’’ ucapnya.
Selain pedagang dan warga, rapid test diikuti seluruh pegawai di lingkungan Kecamatan Gubeng. Kemudian, 100 staf dari Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya. ’’Total sekitar 240 kuota yang kami periksa. Kami kerahkan seluruh staf yang ada di sini,’’ ujarnya.