Bulog Distribusikan Gula Murah ke Pasar
SURABAYA, Jawa Pos – Harga gula masih bertahan di level Rp 15.000 per kilogram. Untuk menekan harga sesuai HET (harga eceran tertinggi), Perum Bulog Divisi Regional Jawa Timur (Divre Jatim) mendistribusikan bahan pokok (bapok) murah ke Pasar Pucang Anom, Gubeng, kemarin (19/5). Bulog berharap harga gula stabil sesuai HET.
Operasi pasar (OP) itu menyasar pedagang di Pasar Pucang Anom untuk menghindari adanya aksi borong oleh masyarakat. OP tersebut tidak memberikan barang ke konsumen saja, tetapi juga para pedagang. Di depan toko yang mendapat jatah gula murah, terdapat banner pengumuman bahwa stan tersebut menyediakan bapok murah. ’’Harapannya, daya beli masyarakat tetap terjaga,” ujar Kepala Perum Bulog Divre Jatim Khozin saat memantau distribusi OP gula kemarin.
Di Pasar Pucang, Bulog menggelontorkan 3 ton gula. Jumlah itu dibagi ke 15 pedagang. Mereka wajib menjual ke konsumen dengan harga Rp 12.500. Selain di Pasar Pucang, lokasi-lokasi lain dijangkau. Termasuk kawasan Sidoarjo. ’’Total yang sudah kami distribusikan mencapai 40 ton,” ujar Khozin.
Sebelumnya, pedagang di Pasar Pucang Anom menjual gula dengan harga di kisaran Rp 14 ribu–Rp 15 ribu. Sebab, banderol dari distributor yang memasok juga tinggi. ’’Meski harga naik, penjualan masih tetap. Rata-rata 20 kilogram tiap hari,” kata Siti Maunah, salah seorang pedagang.
Khozin menambahkan, kenaikan harga gula terjadi karena stok sedang kosong. Namun, hal itu tidak akan bertahan lama. Sebab, awal bulan depan ada bongkar muat gula impor di Surabaya. ’’Pemerintah mengimpor gula sebanyak 25 ribu ton dari India,” katanya.
Bulan depan, musim giling tebu di sejumlah pabrik gula juga dilakukan. Artinya, akan terjadi kestabilan stok, bahkan surplus. Harga gula bisa diprediksi turun dan stabil lagi. ’’Saat ini cadangan gula Bulog hanya sampai akhir bulan,” tuturnya.
Selain gula, Khozin menyebutkan, pihaknya mendistribusikan beras murah. ’’Untuk beras ada yang kami distribusikan lewat pedagang. Kami juga buka OP ke warga,” tandasnya.