Imbau Warga Tak Takbir Keliling
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Menjelang Hari Raya Idul Fitri, pengawasan terhadap warga yang datang ke Surabaya semakin diperketat Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Misalnya, di checkpoint Exit Toll Dupak. Selain kendaraan bernopol L, semua diperiksa.
Kasatlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Sigit Indra mengatakan, dalam waktu satu jam, 37 kendaraan roda empat harus putar balik dan kembali ke tempat asal. Mereka tidak mematuhi peraturan. Yakni, tidak mengenakan masker serta tidak mempunyai keperluan mendesak di Surabaya.
Jika dibandingkan di checkpoint Jalan Laksda M. Nazir dan Jembatan Surabaya, jumlah volume di Exit Toll Dupak jauh lebih banyak. Kendaraan pribadi paling banyak melintas di lokasi tersebut.
Selain terus mengawasi pelaksanaan prosedur kesehatan, pihaknya melarang masyarakat untuk melaksanakan takbir keliling di ruas jalan protokol. Takbir cukup dilangsungkan di masjid lingkungan perumahan masing-masing. Jika ada yang membandel, pembubaran pun terpaksa dilakukan.
Pelarangan dilakukan untuk mencegah hal yang tidak diingikan. Misalnya, kecelakaan lalu lintas serta menimbulkan gesekan antara pemuda. Apalagi, di tengah pandemi sekarang ini kerumunan orang tidak diperbolehkan.
’’Sementara ini takbir keliling tidak diperbolehkan. Terkait hal itu, imbauan kepada warga melalui tokoh agama dan tokoh masyarakat sudah diberikan,’’ katanya.
Kasat Sabhara Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Windu Priyoprayitno menjelaskan, ada beberapa titik wilayah yang menjadi fokus utama dalam pengawasannya. Yaitu, di Perak Barat, Krembangan, dan wilayah Kecamatan Kenjeran.
Lokasi yang sepi membuat aksi kriminalitas rawan terjadi. Terutama menjelang Idul Fitri. Beberapa laporan aksi kriminalitas mulai masuk ke meja kerjanya. Misalnya, pencurian sepeda motor, penjambretan, dan pembegalan.
’’Beberapa laporan kriminal sudah terdengar. Entah dari media sosial atau pihak reskrim. Kami sifatnya melakukan pencegahan. Karena itu, patrol wilayah mungkin lebih diperketat,’’ jelasnya.