Jawa Pos

Distribusi­kan Ribuan Tempe ke Surabaya-Sidoarjo

Berbagi tempe pada saat pandemi menjadi pilihan yang dilakukan Forum Tempe Indonesia (FTI) Jatim dan Universita­s Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS). Selain memulihkan omzet produsen tempe, program itu sekaligus membantu keluarga prasejahte­ra.

- NURUL KOMARIYAH, Jawa Pos

AKADEMISI yang sudah melakukan banyak inovasi dan penelitian terkait tempe, Joek Hendrasari, miris melihat kondisi pada saat pandemi seperti sekarang. Banyak produsen tempe yang dikenalnya ikut terimbas. Omzet mereka merosot hingga 15 persen karena konsumsi pangan tempe menurun di pasaran. Dia lantas menginisia­tori program berbagi tempe bersama komunitas yang diikutinya, Forum Tempe Indonesia Jatim dan UKWMS. ”Kegiatan ini diniatkan untuk membantu masyarakat prasejahte­ra yang terdampak pandemi. Sehingga mereka bisa tetap mendapatka­n pemenuhan gizi sehari-hari,” ujarnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin (19/5).

Keluarga prasejahte­ra yang disasar dalam kegiatan itu tersebar hampir di seluruh wilayah Surabaya. Di antaranya, TPA Keputih, Jojoran, Pagesangan, dan Dupak. Total 1.500 tempe sudah dibagikan di wilayah Surabaya. Sebanyak 300 tempe lainnya untuk warga prasejahte­ra di Sidoarjo. ”Untuk pendistrib­usian tempe di Sidoarjo, kami dibantu oleh beberapa perajin tempe di sana. Sementara untuk di Surabaya, kami dibantu oleh komunitas yang concern terhadap gizi dan anak-anak. Mereka membantu memberikan bantuan tempe ke rumahrumah,” imbuh perempuan yang juga Kabag Lembaga Pengembang­an dan Kerja Sama UKWMS itu.

Satu kepala keluarga (KK) mendapat satu papan tempe dengan berat 450 gram atau cukup dikonsumsi satu keluarga. Namun jika anggota keluargany­a berjumlah banyak, Joek memberi dua hingga tiga papan tempe. Selain itu, pihaknya kerap melibatkan RT/RW dan ibu-ibu PKK di wilayah sasaran untuk mendistrib­usikan bantuan.

Dia mengungkap­kan, kegiatan tersebut dilaksanak­an sejak awal Ramadan. Hingga akhirnya menjadi kegiatan rutin mingguan sampai saat ini. ”Setiap minggu kami beli tempe ke para perajin untuk dibagi-bagikan. Jumat minggu ini rencananya kami distribusi­kan ke wilayah Dupak. Setelah itu, kami akan evaluasi lagi kegiatan ini. Penginnya setelah Idul Fitri tetap terlaksana dan lanjut terus ngasih bantuan tempe,” ungkap perempuan yang pernah membuat inovasi tempe varian rumput laut itu.

Harapan untuk keberlanju­tan program itu disebutnya sebagai keinginan dan niat baik bersama. Untuk bisa membantu menstabilk­an pendapatan produsen tempe. Sekaligus menyediaka­n makanan bergizi bagi masyarakat di masa sulit. ”Program berbagi tempe ini juga bisa lancar berjalan setiap minggu sampai saat ini karena dukungan penuh dari para donatur dari UKWMS, pengusaha, mahasiswa, hingga produsen tempe yang ikut menyambut baik,” paparnya.

 ?? UKWMS FOR JAWA POS ?? BANTU PRODUSEN TEMPE: Joek Hendrasari (dua dari kiri) menyerahka­n donasi berupa tempe kepada salah satu keluarga prasejahte­ra.
UKWMS FOR JAWA POS BANTU PRODUSEN TEMPE: Joek Hendrasari (dua dari kiri) menyerahka­n donasi berupa tempe kepada salah satu keluarga prasejahte­ra.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia