Tambah Pos di Waru dan Taman
Berharap Pemuda serta Tokoh Masyarakat Terlibat
SIDOARJO, Jawa Pos ‒ Beragam cara ditempuh demi membendung persebaran Covid-19. Terutama di Kecamatan Waru dan Taman. Anggota Polresta Sidoarjo memperketat penjagaan di wilayah perbatasan SidoarjoSurabaya tersebut.
Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji menyatakan, Waru dan Taman tetap menjadi perhatian. Fokus polresta mengurangi kerumunan warga. Dua wilayah tersebut memang padat penduduk. Juga, merupakan kawasan industri.
Untuk menangkal persebaran korona, polisi menyiapkan sejumlah cara. Di Waru saat ini didirikan empat pos checkpoint. Dua di antaranya berada di Pondok Tjandra. Fungsinya memeriksa pengendara yang melintas dari Surabaya ke Sidoarjo. Dua posko lain berada di Pos Polisi Waru serta pertigaan Desa Wadungasri. Sama seperti di Pondok Tjandra, dua chekpoint itu berfungsi membatasi pengendara dari Surabaya.
Di Taman, ada dua checkpoint. Yaitu, selepas jembatan Sepanjang serta dekat jalan tembus Pagesangan. Pukul 21.00 petugas membatasi lalu-lalang orang dan kendaraan. Sumardji menjelaskan, setiap checkpoint disiapi tiga sif penjaga. Masing-masing 30 personel. ’’Jadi, satu titik bisa 90‒100 petugas,’’ tuturnya.
Sumardji berharap warga membantu polisi. Caranya, membangun chekpoint mandiri. Misalnya, di gerbang masuk kampung serta perumahan. Untuk penjagaan, tokoh masyarakat dan pemuda diharapkan ikut turun mengamankan kampung masing-masing. ’’Pergerakan warga harus dibatasi mulai dari kampung,’’ tuturnya. Sementara itu, uji cepat (rapid
masal terus berjalan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo menambah 5 ribu alat rapid test. Hingga kemarin (19/5), lebih dari seribu warga telah menjalani tes cepat. Hasilnya, 2‒3 persen dinyatakan reaktif Covid-19. Karena belum ada alat uji usap
mandiri di Kota Delta, mereka harus menunggu lama. ’’Swab harus antre. Rata-rata hasilnya sampai sepekan,’’ kata Kepala Dinkes Sidoarjo drg Syaf Satriawarman SpPros.