Ternak Kambing, Joko Ribowo ’’Ngarit’’ dan Mandikan Kambingnya Sendiri
Di masa kecil, kiper PSIS Semarang Joko Ribowo pernah menjadi penggembala kambing. Pengalaman itu memberinya inspirasi untuk menekuni bisnis baru.
TIDAK adanya kepastian kapan sepak bola tanah air bakal menggeliat lagi tentu membuat para pemain dilanda kejenuhan dan stres. Apalagi, mereka harus menerima kenyataan pendapatan mampet.
Mereka harus mereka-reka segala upaya agar bisa survive. Seperti yang dilakukan Joko Ribowo. Di sela latihan individual, dia mulai menjalani aktivitas baru. Akhirakhir ini penjaga gawang yang disapa Joko tersebut punya kegiatan baru. Yaitu, beternak kambing.
Selain untuk mengisi waktu luang, Joko melihat adanya peluang bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan. Apalagi, saat ini sudah dekat Hari Raya Idul Adha. Pastinya permintaan hewan kurban akan melonjak.
Bisnis mulai dirintis. Saat ini dia memang masih punya dua ekor kambing. Namun, dalam waktu dekat, eks kiper Arema FC tersebut akan menambah kambing ternaknya dalam jumlah besar. Joko tak mau sembarangan dalam menjalankan usaha barunya itu. Step-by-step dipelajari dulu semua tahapan yang dibutuhkan.
’’Saat ini belajar gimana caranya besarin kambing. Makanya, kemarin belinya kambing yang masih kecil dan kualitasnya bagus. Biar kalau dijual lagi nanti lakunya lumayan,” tutur Joko.
’’Kalau tahun ini mungkin harga jualnya masih jelek ya. Maklum karena ada pandemi. Tapi, tahun depan saat pandemi selesai, pasti harganya melonjak lagi,” imbuhnya.
Meski menjadi aktivitas baru, Joko mengaku tak kesulitan untuk merawat kambingnya. Sebab, saat masih duduk di bangku SD sampai
SMP, Joko sudah terbiasa menggembala kambing. Hanya, saat itu dia lebih sering menggembala kambing milik tetangga.
Nah, kini, saat modal sudah terkumpul, keinginan untuk beternak kambing muncul lagi. Apalagi, orang tuanya juga punya kambing lumayan banyak. Dengan ternak kambing, Joko juga merasa bernostalgia dengan masa kecilnya.
’’Memang dari kecil suka kambing. Sekarang penginnya punya kambing sendiri. Jadi, insya Allah nanti jumlahnya nambah terus. Mungkin karena sudah punya pengalaman gembala kambing, jadi sekarang saat banyak waktu luang pengin lagi,” ucap bapak dua anak tersebut.
Joko benar-benar mengurus kambingnya sendiri. Mulai mencari rumput untuk pakan si embek, Joko memilih ’’ngarit’’ sendiri. Tak hanya rumput, Joko juga memberikan ampas tahu sebagai tambahan makanan bagi kambingnya. Selain itu, Joko memberikan vitamin agar kambing miliknya sehat dan berkualitas.
Setiap pagi Joko ’’ngarit’’ untuk memberi makan kambingnya. Beruntung, di daerah sekitar rumah Joko di kawasan Gabus, Pati, masih banyak rumput dan tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai makanan kambing. ’’Biar cepat gede, jadi dikasih vitamin juga,” tutur Joko.
Tak hanya memikirkan makanan, Joko juga rutin memandikan kambingnya. Namun, itu tidak dilakukan setiap hari. Setidaknya sekali dalam satu pekan. Saat memandikan kambing, Joko biasanya dibantu anak pertamanya, Heighenisa Lega Ribowo.
Sementara itu, punya aktivitas baru tidak membuat Joko lupa dengan kewajibannya. Dia tetap latihan rutin. Bahkan, setiap sore Joko kadang latihan sambil mencari rumput untuk kambing ternaknya. Joko paham betul saat ini ternak kambing hanya sampingan. Untuk itu, dia tetap menomorsatukan latihan.
’’Karena kan pekerjaan utama saat ini tetap pemain sepak bola. Apalagi, bisa saja sewaktu-waktu tim mulai latihan lagi. Untuk itu, tetap harus latihan. Waktunya ngarit ya ngirit, waktunya latihan ya latihan,” bebernya.
Joko menyatakan, ternak kambing tidak hanya dijadikan aktivitas saat pandemi. Suami Lofeta Nurmialaga itu sudah berencana untuk menyeriusinya. Bahkan, kiper yang pernah berseragam Madura United tersebut mengatakan bahwa ternak kambing akan menjadi kegiatannya saat pensiun dari sepak bola nanti.
’’Pokoknya sebelum pensiun nanti harus punya minimal seratus kambing lah. Kan kalau punya ratusan kambing nanti saya juga bisa mempekerjakan orang. Saya juga tetap ada kegiatan saat pensiun,” pungkas Joko.