Halsey Kena Peluru Dua Kali
Saat Demo Tentang Kematian George Floyd
Jawa Pos – Demonstrasi besar-besaran terkait kematian George Floyd –pria berkulit hitam yang meninggal karena polisi di Minnesota– berlangsung di Amerika Serikat. Selama akhir pekan lalu, penyanyi Halsey, 25, turun ke jalan untuk mengikuti aksi menentang rasisme di Santa Monica.
Sabtu (30/5) dia mengunggah beberapa foto saat mengikuti demo di Instagram story-nya. Pihak polisi melakukan serangan walau demo berlangsung damai.
”Mereka melakukan tembakan beberapa kali. Aku kena dua kali. Peluru karet sekali dan pecahan peluru meriam sekali. Kami juga dipapar gas (air mata) selama berjam-jam,” kata musisi yang berkolaborasi dengan BTS itu. Meski demikian, dia tidak kapok. Dia mengikuti demo lanjutan yang berlangsung pada Minggu (31/5) waktu setempat.
Di Twitter, dia juga membantah isu bahwa dirinya ditahan. ”AKU TIDAK DITAHAN. Banyak orang yang harus aku bantu karena mereka memegang VISA (pendatang, Red),” tulisnya. Dia meminta fansnya berdonasi untuk uang jaminan guna membebaskan kalangan kulit hitam dan berwarna yang ditahan karena mengikuti aksi protes.
Sepanjang akhir pekan, Halsey terus membagikan update. Dia menyatakan, demo hari Minggu berlangsung lebih intens. ”Pihak kami tidak punya tenaga medis yang cukup. Aku merawat luka yang sebenarnya bukan keahlianku. Banyak darah di manamana,” tulisnya.
Musisi keturunan Irlandia, Italia, Hungaria, dan Afrika-Amerika tersebut juga berterima kasih kepada mantan kekasihnya, Yungblud. ”Dia benarbenar berlari tanpa perlindungan di tengah serangan buat menolong mereka yang terluka tanpa berpikir dua kali,” tulisnya.
Dalam protes pekan lalu, banyak selebriti Hollywood yang turun ke jalanan. Selain Halsey, ada Ariana Grande, Timothee Chalamet, dan banyak musisi dan artis lain yang mengikuti demo. Mereka membawa atribut bertulisan Black Lives Matter, mengacu pada gerakan internasional yang menentang rasisme.