Jawa Pos

Sebanyak 497 Orang Di-PHK dan 1.594 Orang Dirumahkan

-

SURABAYA, Jawa Pos − Jumlah penganggur­an akibat Covid-19 meningkat drastis selama dua bulan belakangan. Plt Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Achmad Zaini menyebutka­n, sudah ada 497 orang yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan 1.594 orang dirumahkan kemarin.

Dengan begitu, total pekerja terdampak yang sudah tercatat mencapai 2.091 jiwa. Data yang masuk ke disnaker langsung disampaika­n ke dinas sosial (dinsos) untuk pemberian bantuan sosial. ”Data yang masuk ke kami berasal dari dua sumber. Yakni, pekerja yang melapor dan dari perusahaan­nya,” jelas Zaini yang menggantik­an kepala dinas sebelumnya, Dwi Purnomo.

Tingginya angka penganggur­an tersebut tidak termasuk data penganggur­an yang sudah ada. Sejak 2019, terdapat 8.656 penganggur­an terbuka. Sebanyak 6.065 orang sudah kembali berkerja. ”Masih tersisa 2 ribuan orang,” jelas mantan camat Tambaksari itu.

Selama ini warga yang terkena PHK atau dirumahkan mendapatka­n bantuan sembako dari pemkot. Sumbangan beras, gula, dan kebutuhan pokok lainnya yang diterima dari donatur disalurkan kepada pekerja yang terdampak Covid-19.

Sementara itu, bantuan langsung tunai yang berasal dari Kemensos dikhususka­n bagi masyarakat berpenghas­ilan rendah (MBR). Setiap bulan mereka mendapat Rp 600 ribu bansos tunai selama tiga bulan.

Anggota Pansus Laporan Pertanggun­gjawaban (LKPj) Wali Kota Tahun

Anggaran 2019 Khusnul Khotimah menanyakan program unggulan disnaker dalam penanganan penganggur­an. Dia melihat masih banyak penganggur yang belum tersentuh program disnaker selama ini. ”Lulusan SMK yang katanya siap kerja juga banyak yang masih menganggur, Pak,” ujar politikus PDIP itu.

Dia juga tidak melihat adanya program berskala besar dalam menanggula­ngi angka penganggur­an tersebut. Sebab, dia melihat anggaran disnaker relatif kecil. Dari Rp 23 miliar anggaran yang diberikan, disnaker hanya menyerap Rp 21 miliar.

Khusnul melihat disnaker adalah dinas dengan anggaran superminim, tetapi memiliki ekspektasi tinggi di mata masyarakat. Menurut dia, dengan anggaran minim itu, kepala disnaker yang baru harus lebih kreatif dalam membuat kebijakan. ”Kalau kegiatanya tetap seperti ini, ya tidak bisa cepat mengentask­an penganggur­an,” katanya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? TERDAMPAK: Para pekerja menyelesai­kan rangkaian konstruksi rangka baja pada proyek properti di Surabaya.
FRIZAL/JAWA POS TERDAMPAK: Para pekerja menyelesai­kan rangkaian konstruksi rangka baja pada proyek properti di Surabaya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia