Jawa Pos

Rencana Studi LARAP pun Tersendat

-

GRESIK, Jawa Pos – Harapan wilayah Gresik Selatan untuk segera terbebas dari banjir akibat luapan Kali Lamong masih jauh dari realisasi. Betapa tidak, rencana studi land acqusition and resetlemen­t action plan (LARAP) sebelum melaksanak­an proyek normalisas­i Kali Lamong ternyata macet. Dalihnya, rencana itu terdampak pandemi Covid-19. Padahal, anggaran sudah tersedia sekitar Rp 5 miliar.

Ketua Komisi III DPRD Gresik Asroin Widyana mengatakan, pihaknya sudah meminta data kepada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Di antaranya, dinas pertanahan serta dinas pekerjaan umum dan tata ruang (PUTR). Hasilnya, progres studi LARAP terkendala gara-gara pandemi korona. ”Tim ahli dari UGM berhalanga­n untuk menyelesai­kan,” ucap dia.

Namun, pihak pemerintah mengaku terus melakukan perhitunga­nperhitung­an. Menurut perhitunga­n mereka, ada temuan tanah negara di sepanjang Kali Lamong. Yakni, 17 hektare di wilayah Kecamatan Kebomas dan 7 hektare di Kecamatan Cerme. Nah, temuan itu bisa menjadi modal awal untuk tim ahli nanti. ”Sejauh ini yang mengaku siap melakukan studi dari Universita­s Brawijaya,” terang dia.

Dia berharap studi itu bisa selesai secepatnya. Asroin menargetka­n Oktober mendatang proses studi selesai. ”Banyak elemen persoalan. Namun, progres Kali Lamong kan tidak boleh berhenti,” kata wakil rakyat dari Partai Golkar tersebut.

Sementara itu, setelah terkatung-katung tiga bulan, rencana sidang interpelas­i Kali Lamong mulai menunjukka­n titik terang. Dari hasil rapat Badan Musyawarah DPRD Gresik kemarin (2/6), disepakati materi interpelas­i dikembalik­an ke tiap-tiap fraksi. ”Akan terus berjalan, tiap-tiap fraksi akan menyusun materi pertanyaan ke eksekutif,” kata Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani.

Setelah itu, lanjut dia, seluruh materi tersebut dibahas sebagai kompilasi dalam rapat paripurna. ”Baru dikirimkan ke bupati. Semua materi pertanyaan harus dijawab dalam sidang interpelas­i nanti,” ujar Yani.

Problem Kali Lamong terus menjadi masalah krusial. Maklum, setiap tahun banjir terjadi berkali-kali garagara luapan Kali Lamong. Bahkan banjir Kali Lamong pekan lalu kembali memakan korban jiwa. Dua bocah SD tewas setelah terseret arus banjir.

Banyak elemen persoalan, namun progres Kali Lamong kan tidak boleh berhenti.”

ASROIN WIDYANA

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia