Jawa Pos

Trump Ancam Kerahkan Militer Demonstras­i di Amerika Masih Mengkhawat­irkan

-

WASHINGTON, Jawa Pos – Datang sudah jawaban dari Donald Trump terkait kerusuhan pasca kematian George Floyd. Presiden ke-45 AS itu memilih jalan kekerasan. Dia mengancam menerjunka­n militer untuk meredam demonstras­i.

Senin sore (1/6) Trump berjalan di Lafayette Park yang berada di seberang Gedung Putih. Dia terus melangkah menuju Gereja St John. Gereja tersebut rusak ringan akibat demonstras­i yang terjadi dalam beberapa hari ini.

’’Kita mempunyai negara yang hebat. Terhebat di seluruh dunia,’’ ungkap Trump seperti yang dilansir Associated Press. Katakata tersebut datang sembari tangannya mengangkat Injil di hadapan awak media.

Setelah beberapa sesi foto lainnya dengan pejabat lainnya, Trump kembali tanpa berbincang dengan pengurus gereja. Udara saat itu masih terasa pedas. Bekas gas air mata yang digunakan polisi untuk mengusir paksa demonstran.

Kunjungan Trump saat itu mendapat kritik dari banyak orang.

Termasuk Uskup Gereja Episkopal Washington Mariann Budde. ’’Dia memanfaatk­an simbol yang sangat sakral untuk kepentinga­nnya sendiri,’’ ungkapnya.

Jelas Budde marah. Pasalnya, Trump mengerahka­n aparat untuk memukul mundur massa yang sedang beraksi di depan Gedung Putih hanya untuk sekadar foto. Kabarnya, massa diberi tembakan gas air mata dan diancam akan dipenjara jika tak segera mengosongk­an jalan.

Sebelum kunjungan tersebut, Trump sudah menegaskan sikapnya. Dia mengatakan bahwa pemerintah pusat bakal bertindak tegas jika pemerintah negara bagian tak becus. Salah satunya dengan memberlaku­kan Insurrecti­on Act alias UndangUnda­ng Pemberonta­kan yang dibuat pada 1807.

’’Kalian ini terlalu lemah. Ini sama seperti perang dan kalian harusnya mendominas­i,’’ ungkap Trump kepada para gubernur dalam video conference yang dilakukan pagi harinya menurut CNN.

UU Pemberonta­kan dibuat untuk memberi wewenang presiden mengerahka­n pasukan militer di wilayah dalam negeri. Tanpa undang-undang tersebut, pasukan militer aktif dilarang beroperasi di AS. Yang diperboleh­kan hanyalah National Guard alias kelompok militer cadangan.

Menteri Pertahanan AS mengatakan, saat ini sudah ada 17 ribu personel National Guard yang diperbantu­kan ke 29 negara bagian dan ibu kota untuk mengatasi demo. Belum lagi 45 ribu personel yang sudah dikerahkan untuk mengatasi Covid-19. Total pengerahan jauh lebih besar dibanding saat badai Katrina muncul pada 2005. Saat itu, 51 ribu personel National Guard dikerahkan.

’’Saya percaya bahwa tentara AS seharusnya tak dikerahkan untuk mengamanka­n saudara sebangsa mereka,’’ ujar Mayor Jenderal Thomas Carden, pemimpin Georgia National Guard, kepada CNN.

Protes anarkistis yang terjadi di AS memang makin mengkhawat­irkan. Empat polisi di St Louis tertembak pada Senin malam. Di Las Vegas, seorang polisi juga terkena timah panas. ’’Beberapa pengecut menembaki petugas kami,’’ ujar Kepala Kepolisian St Louis John Hayden Junior.

Namun, sikap Trump bisa jadi malah memperpara­h keadaan. Pasalnya, sampai sekarang, dia belum menjawab tuntutan pendemo. Baik mengenai isu kebrutalan polisi maupun soal isu rasisme.

Padahal, sudah banyak tokoh yang membicarak­an isu tersebut. Temasuk perwakilan Uni Eropa Josep Borrell. Dia mengatakan bahwa kasus George Floyd merupakan contoh nyata penggunaan kekerasan oleh aparat.

’’Kami di Eropa sama terkejutny­a dengan kematian Floyd. Seluruh masyarakat harus mawas agar peristiwa ini tak terulang lagi,’’ ungkapnya.

 ?? PATRICK SEMANSKY/AP ??
PATRICK SEMANSKY/AP
 ?? WONG MAYE-E/AP ?? SITUASI PANAS: Donald Trump berjalan melintasi para polisi di Lafayette Park setelah mengunjung­i Gereja St John, Washington DC. Foto kiri, demonstran melewati Jembatan Brooklyn, New York, dalam aksi menuntut keadilan atas kematian George Floyd pada Senin (1/6).
WONG MAYE-E/AP SITUASI PANAS: Donald Trump berjalan melintasi para polisi di Lafayette Park setelah mengunjung­i Gereja St John, Washington DC. Foto kiri, demonstran melewati Jembatan Brooklyn, New York, dalam aksi menuntut keadilan atas kematian George Floyd pada Senin (1/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia