Gerakkan Ekonomi, Siap Buka Tempat Wisata
– Roda ekonomi harus segera bergerak kembali setelah berbulan-bulan dihantam dampak pandemi korona baru. Salah satu penyangga ekonomi di Pasuruan adalah pariwisata. Saat ini pemkab berencana membuka lagi objek wisata dengan tetap memberlakukan protokol kesehatan.
Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf menyampaikan, banyak warga yang menggantungkan kehidupan pada sektor wisata. Bukan hanya sektor transportasi seperti travel wisata. Namun, juga pelaku UMKM seperti pedagang makanan, minuman, dan kerajinan. ”Kami tengah mengevaluasi dan melakukan persiapannya,” ujarnya.
Tentu, menurut Irsyad, pihaknya tidak bisa langsung membuka tempat wisata. Pelaku wisata dan semua yang terlibat dalam kegiatan jasa wisata harus benar-benar menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah persebaran Covid-19. Tak hanya mengenakan masker di tempat-tempat wisata, tetapi juga sarana penunjang lain. Misalnya, penggunaan alat pengukur suhu tubuh, bilik disinfektan, dan sarana lainnya di tempat-tempat wisata. ”Memulai kenormalan baru harus benar-benar disiapkan dengan baik,” ungkapnya.
Plt Disparbud Kabupaten Pasuruan Soeharto menambahkan, ditutupnya tempat wisata milik pemkab sejak Maret membuat pendapatan daerah dari sektor wisata anjlok. ”Sejauh ini, kami baru menghimpun Rp 260 juta dari target PAD Rp 1 miliar di sektor wisata,” tuturnya. Nilai tersebut, menurut Soeharto, jauh dari perolehan PAD wisata pada kondisi normal. Pada pertengahan tahun, biasanya PAD dari sektor wisata milik daerah sudah mencapai Rp 500 juta. Itu didapat dari tempat wisata seperti Banyubiru, Ranu Grati, dan Bromo.
Soeharto menambahkan, ada setidaknya 108 tempat wisata di Kabupaten Pasuruan yang tutup sebagai imbas dari pandemi Covid-19. ”Kami berupaya membuka tempat wisata secara bertahap. Paling tidak bulan ini sudah ada yang bisa buka atau operasi kembali. Tentu mereka harus menyiapkan protokol kesehatan yang memadai,” beber dia.