Jawa Pos

Pasien Sembuh Naik, tapi OTG Tinggi

Pemprov Terjunkan Tim Covid-19 Hunter

-

SURABAYA, Jawa Pos - Jumlah pasien positif coronaviru­s disease 2019 (Covid-19) di Jatim yang dinyatakan sembuh/negatif terus mengalami kenaikan yang signifikan.

Berdasar data terakhir hingga kemarin malam, total pasien yang terkonfirm­asi sembuh/negatif sebanyak 1.207 orang. Atau, bertambah 116 orang jika dibandingk­an dengan sebelumnya. Persentase kesembuhan pasien positif Covid-19 di Jatim juga makin naik, kini jadi 22,33 persen.

Hanya, potensi persebaran virus korona di Jatim masih cukup tinggi. Penyebabny­a, sampai saat ini, jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menjadi penyebar Covid-19 juga masih banyak.

Karena itu, kemarin Pemprov Jatim membentuk tim Covid-19 Hunter untuk membantu daerah-daerah di provinsi ini. Sasarannya adalah daerah yang jumlah OTG dan PDP tinggi. Di

atas 52 persen.

Tim tersebut tersebar di beberapa daerah. Mereka bekerja 4 hingga 5 hari. Penggerakn­ya tetap daerah. ”Tim ini hanya membantu,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kemarin.

Orang nomor satu di Jatim itu menyebutka­n, hingga saat ini, kasus positif Covid-19 dari orang tanpa gejala (OTG) di Jatim masih cukup tinggi. Persentase­nya 34 persen. Bahkan, itu bisa naik menjadi 35 persen.

Di sisi lain, pasien OTG sulit dideteksi. Mereka tidak memiliki gejala. Namun, tubuhnya sudah terjangkit Covid-19 dan bisa menularkan­nya ke orang lain. ”Tes masif mampu mendeteksi itu. Makanya, tim ini akan memaksimal­kan peran dan meringanka­n tugas temanteman di daerah,” ujarnya.

Tim tersebut bekerja dua tahap. Pertama, tim disebar ke Sidoarjo, Kediri, Tulungagun­g, Gresik, dan Bangkalan. Mereka mulai hari ini hingga 9 Juni mendatang. ”Khusus Bangkalan, tim hanya bekerja 4 hari,” jelas Khofifah.

Lokasi tes ditentukan tim di daerah. Pembagian kerja juga sudah ditetapkan. Tim Covid-19 Hunter membantu proses akhir tes tersebut. Lalu, tim di daerah mengambil sampel dari masyarakat.

Khofifah yakin tim baru tersebut bisa mempercepa­t proses tracing di daerah. Terutama kasus PDP dan OTG di daerah yang belum mendapat tindakan.

Di bagian lain, pada saat jumlah OTG di Jatim diprediksi masih tinggi, ternyata masih ada juga OTG yang tak mematuhi protokol kesehatan. Bahkan, ada yang kesadarann­ya rendah. Contoh terbaru terjadi di Pacitan. Lima orang di Desa Pagerejo, Kecamatan Ngadirojo, kabur ketika petugas dinas kesehatan akan melakukan swab test.

Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Pacitan Rahmad Dwiyanto mengungkap­kan, lima OTG itu terdiri atas tiga anak dan kedua orang tuanya. ”Saat didatangi petugas, mereka kooperatif. Bilangnya mau berangkat, tapi malah kabur,” katanya.

Peristiwa itu sempat membuat pihak dinkes kelabakan. Mereka belum ditemukan sampai kemarin. Dua di antara lima OTG itu diketahui mempunyai kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia