Rencananya, Anggaran Dipotong 30 Persen
JAKARTA, Jawa Pos – Pagebluk virus korona baru memang mengacaukan segalanya. Termasuk pelatnas sepanjang 2020. Dana yang seharusnya diterima tiap cabor untuk menggelar pelatihan terpusat itu dialihkan untuk penangulangan wabah Covid-19. Cabor-cabor pun diminta merevisi proposal anggaran. Untung saja, berbagai event tahun ini juga ditunda dan dibatalkan.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) PPON Deputi IV Kemenpora Yayan Rubaeni menyebutkan, saat ini pihaknya masih memproses revisi anggaran tersebut. Tidak bisa cepat karena pihaknya tetap berdiskusi dengan setiap cabor. Meski anggaran dipotong, harus tetap sesuai dengan kebutuhan pelatnas di masa new normal.
’’Kami juga memantau kalender event internasional. Khususnya yang berkaitan dengan kualifikasi Olimpiade,’’ jelas Yayan kemarin. Yayan belum bisa memastikan kapan pastinya penyesuaian anggaran ditetapkan. Yayan menyebut, anggaran mereka mungkin dipangkas 30 persen dari yang disepakati sebelumnya.
Cabor-cabor menyatakan menerima rencana pemotongan tersebut. Kabid Binpres PB TI Yefi Triaji menuturkan, pihaknya memahami kebijakan Kemenpora. Karena itu, yang bisa dilakukan pihaknya adalah mengoptimalkan anggaran yang ada.
’’Tentunya anggaran yang ada akan kami optimalkan untuk meloloskan atlet di kualifikasi Olimpiade. Kejuarannya direncanakan pada akhir tahun,’’ jelas Yefi. Ada tiga program yang sudah diusulkan. Yakni, pelatnas hingga Desember,
training camp sekaligus mengikuti kejuaraan di Korea Selatan, dan kualifikasi Olimpiade.
Di sisi lain, angkat besi juga memahami kebijakan pemotongan anggaran. Meski begitu, Wakil Ketua Umum PB PABBSI Djoko Pramono menyatakan bahwa anggaran yang ada sangat sedikit. ’’Ya, masih sangat minim, tetapi kami berusaha untuk mencarikan solusinya. Kalau tidak, kami coba untuk dicukupkan dengan anggaran 70 persen sampai akhir 2020,’’ katanya.