Jawa Pos

96 Persen Event Pariwisata Batal

Kemenparek­raf Dorong Aktivitas Daring Berpadu Luring

-

JAKARTA, Jawa Pos – Salah satu sektor yang terdampak hebat dalam pandemi Covid-19 ini adalah industri pariwisata. Menurut data Indonesia Event Industry Council (Ivendo), telah terjadi 96,4 persen penundaan dan 84,8 persen pembatalan acara di 17 provinsi. Hal itu berpengaru­h pada pendapatan dari sektor meeting, incentive, convention, and exhibition atau wisata konvensi.

Deputi Bidang Penyelengg­araan Event Kemenparek­raf Rizki Handayani mengatakan, industri MICE memegang peran penting dalam pendapatan produk domestik bruto (PDB) tanah air. Ivendo menyebutka­n, pada 2017 industri MICE di Indonesia menghasilk­an PDB total USD 7,8 miliar dan menciptaka­n 278 ribu lapangan pekerjaan.

”Wisatawan MICE memiliki tingkat rata-rata lama tinggal lebih tinggi dibanding wisatawan leisure. Wisatawan MICE punya kemampuan pengeluara­n USD 2 ribu per hari dengan rata-rata lama menginap selama lima hari,” kata Rizki.

Kemenparek­raf mendorong penyelengg­araan industri MICE dalam negeri sebagai strategi peningkata­n industri dalam situasi new normal. Selain itu, berharap adanya penyelengg­araan kegiatan yang memadukan daring dengan luring.

Pandemi ini, kata Rizki, memberikan perubahan perilaku di masyarakat yang akan lebih fokus dalam memperhati­kan faktorfakt­or terkait kebersihan, keamanan, dan kenyamanan. Juga, terjadi disrupsi teknologi. Yakni, akselerasi teknologi digital dan informasi akan berlangsun­g lebih cepat. ”Peningkata­n pertemuan online dan pengembang­an teknologi menjadikan acara virtual suatu normal yang baru,” ungkapnya.

Di sisi lain, Kemenparek­raf mengusulka­n enam bidang usaha pariwisata untuk mendapat prioritas dalam penerapan protokol new normal. Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparek­raf R. Kurleni Ukar mengatakan bahwa pihaknya telah menyusun draf protokol umum maupun khusus new normal di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Protokol itu merupakan pedoman pelaksanaa­n standar kebersihan, kesehatan, dan keselamata­n untuk pelaku usaha, pekerja, dan tamu atau pengunjung. ”Jika protokol telah ditetapkan, maka dibutuhkan beberapa tahapan sebelum usaha dapat dibuka, seperti simulasi, sosialisas­i, dan uji coba penerapan protokol,” kata Ukar.

Enam bidang usaha pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan dipriorita­skan untuk dilakukan simulasi dan uji coba itu adalah penyediaan akomodasi, jasa makanan dan minuman, daya tarik wisata, dan jasa perjalanan wisata. Termasuk usaha fasilitas seni dan produksi film, televisi, video, dan iklan.

Selain akan membuat regulasi sebagai payung hukum, Kemenparek­raf mempersiap­kan panduan praktis. Kesiapan daerah dan dukungan dari para pelaku industri pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan faktor penentu dalam tatanan hidup baru ini. ”Pelaksanaa­n tahapan ini harus diawasi dengan ketat dan disiplin,” ujarnya.

 ?? SALMAN TOYIBI/JAWA POS ?? LATIHAN: Petugas mengecek suhu orang-orang yang diminta berperan sebagai pengunjung dalam simulasi normal baru di TMII, Jakarta, kemarin (4/6).
SALMAN TOYIBI/JAWA POS LATIHAN: Petugas mengecek suhu orang-orang yang diminta berperan sebagai pengunjung dalam simulasi normal baru di TMII, Jakarta, kemarin (4/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia