Peserta Uji Cepat di Keputih Membeludak
Petugas Sempat Kewalahan Tertibkan Antrean Warga
SURABAYA, Jawa Pos – Uji cepat gratis untuk warga berlangsung di Kelurahan Keputih, Sukolilo, kemarin (4/6). Rapid test tersebut digelar oleh Pemkot Surabaya bersama Badan Intelijen Negara (BIN). Antusiasme masyarakat begitu tinggi. Hal itu terlihat dari antrean yang mengular, bahkan sejak pelayanan belum dibuka. Petugas pun sempat kewalahan karena peserta tidak menjaga jarak.
Petugas tidak lelah mengingatkan warga yang sedang menunggu giliran. Mereka berkali-kali berteriak lantang karena peserta terus berdesakan dan tidak mau mengantre. Padahal, berkali-kali pula petugas menyebutkan bahwa mereka pasti mendapatkan layanan.
Namun, hal itu sepertinya percuma. Sebab, warga enggan menunggu lebih lama untuk mendapat giliran pengujian. ’’Sudah hampir dua jam menunggu di sini, tapi belum juga dilayani,’’ ungkap warga asal Gunung Anyar, Zamhuri.
Kerumuan orang itu baru bisa ditata setelah petugas lebih keras dalam menertibkan warga. Hanya ada dua baris jalur antrean. Di luar itu, peserta harus menunggu ke belakang.
Sejak pagi, sudah bayak warga yang datang. Bahkan, sebelum pelayanan dibuka, antrean sudah mengular. Mereka bukan hanya masyarakat Sukolilo saja.
Camat Sukolilo Amalia Kurniawati mengatakan, kuota awal untuk rapid test tersebut hanya 500. Karena antusiasme warga begitu besar,
BIN menyanggupi untuk melayani peserta hingga tuntas. ’’Hingga sore kemarin, total ada 1.074 warga yang ikut serta,’’ jelasnya.
Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mengapresiasi animo masyarakat yang besar. Di sisi lain, pihaknya juga menyoroti antrean yang tidak menerapkan physical distancing. ’’Kami mendorong gugus tugas kota menata lagi sistem antreannya,’’ ucapnya saat mengunjungi lokasi uji cepat kemarin.
Dia menuturkan, pemeriksaan kemarin berlaku untuk umum. Dari hasil pemantauannya, warga yang datang juga beragam. Mulai dari mereka yang memang tahu akan ada rapid test di sana, yang dikoordinasi puskemas, serta pegawai non-PNS di lingkungan Pemkot Surabaya.
Politikus PKS itu mengungkapkan, ke depan, sebaiknya ada penataan sistem antrean untuk rapid test. Misalnya, memberikan nomor antrean. ’’Jadi perlu dihitung berapa menit pelayanan untuk satu orang. Kalau nomor antreannya masih jauh, bisa pulang dulu. Kemudian, datang saat sudah mendekati nomor antrean mereka,’’ ujarnya.
Karena antusiasme masyarakat masih tinggi, rencananya, rapid test di Keputih digelar lagi. Lokasinya masih sama, yakni di Terminal Keputih. Pelayanan dimulai pukul 07.00.