Korban Mengadu ke Komnas Anak
Kasus Penganiayaan Ditangani Polresta
SIDOARJO, Jawa Pos – Korban-korban penganiayaan terus berupaya mencari keadilan. Selain ke Polsek Sedati, mereka yang dipukuli karena dituduh ikut balap liar di Desa Semampir itu melapor ke Komnas Perlindungan Anak. Mereka minta pelaku dihukum berat.
Kemarin (8/6), salah satu orang tua korban, Marjati, mengumpulkan bukti-bukti. Mulai rekaman video, foto, laporan polisi, hingga hasil visum. Selanjutnya, dokumentasi itu dikirim ke Komnas Perlindungan Anak. ”Saya sudah berkomunikasi. Diminta mengirimkan bukti-bukti,” ujarnya.
Menurut Marjati, orang tua para korban sudah bersepakat. Persoalan penganiayaan tersebut bakal terus berlanjut. Sebab, orang tua tak terima dengan tindakan kekerasan yang menimpa anaknya. ”Saya tak pernah memukul anak saya. Kok orang lain tega bertindak keji seperti itu,” tuturnya saat ditemui di kediamannya kemarin.
Selain itu, orang tua khawatir. Penganiayaan tersebut bakal memengaruhi kondisi kejiwaan anaknya. Membekas dalam ingatan. Terlebih, mayoritas korban masih berusia belia. ”Saya khawatir trauma. Takut melihat orang,” ungkapnya.
Marjati juga menujukkan video penganiayaan yang dialami anaknya. Rekaman tersebut diperoleh dari warga setempat. Ada sejumlah penduduk yang merekam kejadian memilukan itu.
Dalam rekaman tersebut, terlihat korban diminta berbaris. Mereka berpegangan pundak. Jumlahnya lebih dari 20 pemuda. Pakaian dilucuti. Mereka berjalan beriringan tanpa pakaian. Telanjang.
Korban lalu diminta berjalan sembari bernyanyi. Sejurus kemudian berbaris di lapangan. Setelah itu, satu per satu korban dipukuli. Salah satunya, anak Marjati. Pemuda asal Gedangan tersebut dianiaya tujuh orang. Punggungnya dipukuli dengan kayu, slang, serta kalung besi.
Marjati menambahkan, saat ini putranya masih dirawat di rumah. Punggungnya diolesi minyak untuk mempercepat penyembuhan. ”Anak saya masih enggan bertemu orang. Apalagi ditanya terkait dengan kejadian malam itu,” jelasnya.
Sementara itu, jumlah korban yang melapor ke polisi terus bertambah. Kemarin sepuluh orang tua korban juga mengadu. Mereka melapor ke Polsek Sedati dan Polresta Sidoarjo.
Karena korban yang melapor terus bertambah, Polresta Sidoarjo akhirnya turun tangan. Pemeriksaan pun dilakukan. Kasatreskrim Polresta Sidoarjo AKP Ambuka Yudha Hardi menyatakan, kasus itu sudah ditangani polresta. ’’Masih penyelidikan,’’ ucapnya.