Melukis Bareng dari Rumah Masing-Masing
SURABAYA, Jawa Pos – Jarak tidak menjadi penghalang bagi mereka yang ingin berkarya. Tampaknya, kata-kata tersebut cocok disematkan pada komunitas seni JB43. Mereka mengadakan live painting dengan menggunakan aplikasi pertemuan daring pada Minggu (7/6).
Ada seorang model yang berpose sebagai objek lukisan. Pesertanya adalah seniman asal Jawa Timur dan Bali. Mayoritas berdomisili di Surabaya dan Sidoarjo. Mereka adalah Imam Mukhlis, Budi Bi, Aimee Tri, Taufik Kamajaya, Andrew, Yordi, dan Irwan
Widjanarko. Tiap seniman memiliki aliran lukis yang berbeda.
Kegiatantersebutberlangsungselama dua sesi. Tiap sesi satu jam. Yang beda adalahriasan,busana,danposemodel. Saatmemulailivepainting,modeldiminta bergaya tertentu dari rumah sambil menghadap kamera laptop miliknya.
Pada sesi pertama, model duduk menyamping dengan rambut dikucir di satu sisi. Para seniman lantas mulai menggambar dengan gaya masingmasing. Misalnya, Andrew yang menggambar dengan gaya realis dengan menggunakan pensil, sedangkan Budi
Bi menggunakan cat air. Seluruh aktivitas melukis dilakukan di rumah masing-masing.
Setelah lukisan jadi, masing-masing menunjukkan hasil karyanya di kamera laptop. ’’Ternyata, kami masih bisa berkarya bersama-sama dengan bantuan teknologi,’’ ujar Founder Komunitas JB43 Imam Mukhlis.
Sebelumnya, Komunitas JB43 rutin mengadakanlivepaintingtiapbulandi Surabaya.Kegiatanitudilakukansecara onthespot.BermuladarimarkasdiJalan
Joyoboyo 43 Surabaya, lalu berpindah ke berbagai lokasi. Agendamerekaselalumenggunakan seorangmodeluntukobjeknya.Tujuannya, mempelajari anatomi tubuh sang model.
Sejak pandemi, agenda rutin tersebut berubah. Tidak lagi live painting secara tatap muka, tetapi diubah menjadi sistem daring. Agenda kemarin merupakan agenda daring pertama. Mereka berharap aktivitas itu bisa menyemangati teman sesama seniman untuk terus berkarya.