Sinyal Jatim Menuju Masa Puncak Pandemi
Tingkat Kesembuhan Pasien Tembus 30 Persen
SURABAYA, Jawa Pos – Penambahan jumlah kasus positif coronavirus disease (Covid-19) di Jatim masih cukup tinggi. Berdasar data terakhir Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jatim, tercatat ada tambahan 333 kasus baru.
Jika ditotal, hingga kemarin kasus positif virus korona sudah tembus angka 10.532 kasus. Itu membuat Jatim jadi salah satu provinsi terbanyak. Meski demikian, jumlah pasien sembuh juga tinggi. Sudah mencapai 3.236 pasien atau setara dengan lebih dari 31 persen dari jumlah pasien yang positif.
Jumlah itu juga membuat Jatim menjadi salah satu provinsi dengan pasien sembuh terbanyak di Indonesia. Tak hanya itu, situasi tersebut memberikan sinyal tersendiri terhadap tren persebaran virus korona di Jatim.
Apa itu? Gubernur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, fenomena tersebut merupakan sinyal bahwa Jatim tengah berada pada puncak pandemi. ”Harapannya, jumlah pasien sembuh itu terus bertambah,’’ katanya.
Diamenjelaskan,tingginyajumlahkasuspositif memang ”disengaja” oleh GTPP Covid-19 Jatim. Sebab, lonjakan itu merupakan buah dari hasil tracing (penelusuran) melalui tes masif di berbagaidaerah.Banyakorangtanpagejalayang terungkap. ”Mereka kami tracing, lalu kami tes, dan treatment atau perawatan,’ ucap Khofifah.
Tes masal menemukan banyak kasus positif Covid-19 di bawah permukaan. Terutama orang tanpa gejala (OTG). Mereka tidak mengalami gangguan medis. Tapi, pada tubuhnya terdapat virus dan bisa menular ke orang lain. Penularan itu menjadi parah apabila yang ditulari punya penyakit penyerta. ”Semoga, setelah ini, pertambahan kasus segera melandai,” katanya.
Sementara itu, Ketua GTPP Covid-19 Jatim Rumpun Kuratif dr Joni Wahyuhadi mengatakan, warga yang sudah menjalani rapid test mencapai 465.149. Dari jumlah itu, ada 53.503 yang mengikuti swab test dan 16.051 lainnya mengikuti TCM. ”Jumlah itu akan terus meningkat,” katanya.
Dia juga mengungkapkan, persentase pasien sembuh sudah mencapai 31 persen. Sementara itu, persentase angka kematian sebanyak 7,5 persen. Daerah yang masih menjadi perhatian khusus adalah Surabaya Raya. Sebab, kondisinya masih fluktuatif.
Kemarin GTPP Covid-19 Jatim juga memerinci penyakit penyerta yang membuat para pasien terjangkit Covid-19 sangat rawan. ”Yakni, diabetes, hipertensi, jantung, kanker, asma, PPOK, hati, ginjal, TBC, hamil, dan gangguan imunologi,” katanya.