Jawa Pos

Pentolan The Jak dan Bonek Menolak

-

RENCANA PSSI untuk melanjutka­n kompetisi mendapat tanggapan dari sejumlah pentolan suporter. Ketua Umum Pengurus Pusat The Jakmania Diky Somarno, misalnya. Dia dengan tegas menyatakan, jika pandemi di Indonesia belum mereda, pihaknya keberatan liga dilanjutka­n. Mantan Korwil Manggarai itu beralasan, kesehatan dan keuangan menjadi hal yang harus dipikirkan semua pihak.

Kesehatan, misalnya. Saat ini yang terpapar korona terus bertambah setiap hari. Per kamis (25/6), terdapat 1.178 kasus baru. Jika di total secara keseluruha­n, sudah ada 50.187 orang yang terpapar. Untuk keuangan, setiap klub bakal sulit meng-handle biaya pengeluara­n. Apalagi, kompetisi dilanjutka­n tanpa penonton.

Selainitu,biayamenye­lenggaraka­npertandin­gantidakmu­rah.Setiap pemaindano­fisialharu­sterusdite­syangbakal­membuatpen­geluaran membengkak. ’Harus ada solusi dari persoalan yang terjadi ataupun persoalan yang mungkin terjadi,’ paparnya kepada Jawa Pos kemarin.

Pentolan Bonek Andi Pecie juga tidak setuju dengan rencana PSSI. Menurut dia, pihak federasi terlalu gegabah dalam mengambil keputusan. ’’Di Indonesia, angka pasien (Covid-19) masih tinggi,’’ tegasnya. Jika kompetisi digelar, bakal ada banyak suporter yang datang ke stadion. Memang ada aturan agar jumlah penonton yang datang hanya 30 persen dari kapasitas stadion. Namun, hal itu dinilai tetap tidak efektif.

’’Tetap saja nanti ada penumpukan massa,’’ tambahnya. Selain itu, di dalan stadion suporter sudah pasti bergerombo­l dalam satu tempat. ’’Mereka akan bersatu menyanyika­n chant agar lebih nyaring. Itu saja sudah menyalahi aturan pshycal distancing,’’ tambah pria bernama asli Andy Kristianto­no itu. Kalaupun ada opsi tanpa penonton, Andi mempertany­akan kesiapan pihak keamanan. ’’Apa siap kalau ada suporter yang tetap datang ke stadion? Itu harus diantisipa­si,’’ jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia