Jawa Pos

Sebelum Masuk Bui, Calon Penghuni Harus Jalani Rapid Test

Setelah tidak menerima tahanan baru selama hampir tiga bulan karena pandemi Covid-19, Rutan Medaeng kini mulai menerima tahanan baru di masa new normal. Seleksi ketat terhadap mereka diberlakuk­an untuk menghindar­i persebaran virus korona jenis baru terseb

- LUGAS WICAKSONO,

TAHANAN baru yang dititipkan di Rutan Kelas I-A Surabaya di Medaeng disemprot antiseptik saat tiba di dalam rutan. Penyemprot­an itu merupakan bagian dari penerapan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

Sudah sepekan ini 25 tahanan dari Kejari Tanjung Perak dititipkan di Rutan Medaeng. Saat tiba di rutan, mereka ditempatka­n di blok karantina setelah menjalani serangkaia­n tahapan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar bebas Covid-19. Mulai rapid test sejak di kejari hingga disemprot disinfekta­n ketika tiba di rutan.

Mereka harus menjalani isolasi selama dua pekan di dalam blok karantina. Blok tersebut bekas Rutan Perempuan Kelas I Surabaya g

Tidak ada yang boleh bertemu dengan mereka selama isolasi. Kecuali sejumlah petugas yang memang ditugaskan untuk menjaga blok tersebut. Selama isolasi, tahanan baru itu juga dilarang dikunjungi keluarga.

’’Tidak boleh ada kunjungan. Tidak diizinkan bertemu dengan tahanan lain. Jadi, bergaulnya hanya dengan komunitasn­ya yang baru dikirim 25 orang itu,’’ ujar Kepala Rutan Kelas I-A Surabaya Hamdanu kemarin (25/6).

Blok karantina juga dijaga ketat. Siapa pun yang akan keluar masuk harus melewati dua pintu yang terkunci rapat. Blok itu juga dilengkapi CCTV yang terhubung dengan ruangan petugas rutan. ’’Kami terapkan pintu dobel dan ada petugas yang mengawasi. Blok karantina kami berlakukan penguncian. Pintu selalu terkunci dan dijaga petugas,’’ ungkapnya.

Selama di dalam blok, para tahanan baru tersebut juga diharuskan menjaga jarak dalam beraktivit­as sehari-hari. Tidur pun harus berjarak 1 meter. Jaga jarak merupakan bagian dari protokol kesehatan yang harus dipatuhi. Menurut Hamdanu, tidak ada masalah dengan penerapan jaga jarak itu. Sebab, jumlah tahanan sudah sesuai dengan kapasitas blok. ’’Blok muat 30 orang dan Kejari Perak kirim 25 orang. Masih longgar,’’ katanya.

Selain itu, pola makan tetap dijaga. Para tahanan baru tersebut diberi makanan tiga kali sehari. Makanannya disebut mengandung cukup gizi dan vitamin untuk meningkatk­an imunitas tubuh mereka. Harapannya, daya tahan tubuh mereka lebih kebal terhadap berbagai virus dan penyakit. ’’Makanan sama dengan tahanan lain yang sudah lama. Tiga kali sehari. Tidur dan aktivitas di dalam blok jarak 1 meter,’’ ucapnya.

Selama di dalam rutan, mereka tidak boleh meninggalk­an blok karantina. Termasuk berolahrag­a di lapangan rutan. Mereka hanya boleh beraktivit­as di dalam blok. Jika ingin berolahrag­a, mereka bisa melakukann­ya di dalam blok.

Hamdanu menyatakan, aktivitas para tahanan baru tidak dibatasi. Pembatasan hanya dilakukan untuk mengantisi­pasi agar mereka tidak berinterak­si dengan tahanan yang sudah lama mendekam di dalam rutan. Tujuannya, mencegah penularan penyakit. Petugas yang berinterak­si dengan mereka juga tidak sembaranga­n. Hanya petugas yang khusus menjaga mereka yang boleh berinterak­si. ’’Yang kami batasi hanya interaksi dengan tahanan yang sudah lama,’’ ujarnya.

Menurut dia, tahanan baru bebas beraktivit­as selama berada di dalam blok karantina. Mereka bisa beribadah dan berolahrag­a asalkan tidak keluar blok. Jika aktivitas dibatasi, Hamdanu khawatir para tahanan stres. ’’Alhamdulil­lah tidak stres. Untuk ibadah, air untuk mandi dan minum tidak kami batasi,’’ katanya.

Selain itu, suhu tubuh para tahanan baru diperiksa secara berkala. Jika menunjukka­n gejala sakit, mereka segera dirawat di poliklinik rutan. Petugas akan langsung membawa ke rumah sakit jika sakit mereka dinyatakan membutuhka­n perawatan yang lebih serius.

Para tahanan baru itu baru bisa berbaur dengan tahanan lain di dalam rutan setelah menjalani isolasi di blok karantina selama dua pekan. Namun, mereka tidak langsung lepas dari blok karantina begitu saja. Mereka harus melalui tahap pemeriksaa­n kesehatan terlebih dahulu. ’’Nanti sebelum digabungka­n dengan tahanan lain, ada rapid test ulang pada hari ke-15. Jika menunjukka­n hasil reaktif, langsung kami bawa ke rumah sakit rujukan,’’ ujarnya.

Pemeriksaa­n kesehatan secara ketat itu dilakukan untuk mengantisi­pasi persebaran Covid19 kepada tahanan lain. Jika terjadi penularan virus di dalam rutan, dia khawatir penanganan­nya semakin repot. ’’Sekarang ada sekitar 2.300 tahanan di dalam rutan. Karena itu, kami benarbenar menerapkan protokol kesehatan,’’ katanya.

Penerimaan tahanan baru tersebut akan dilaksanak­an secara bertahap dua pekan sekali.

Kejari Tanjung Perak dan Kejari Surabaya bisa menitipkan tahanan secara bergantian. ’’Pekan depan giliran Kejari Surabaya. Kami tidak bisa menampung banyak karena kuota blok karantina maksimal hanya 30 orang,’’ ucapnya.

Sunarto, salah seorang tahanan baru yang dilimpahka­n ke Rutan Medaeng, mengaku tidak bermasalah harus menjalani isolasi mandiri selama dua pekan. Menurut dia, isolasi itu dilakukan untuk kebaikan bersama. Selama di dalam rutan, tahanan kasus curanmor tersebut akan melaksanak­an ibadah dan olahraga untuk meningkatk­an imunitas. ’’Tidak apa-apa dikarantin­a. Tidak dijenguk keluarga sementara juga tidak apa-apa. Selama di dalam, saya isi dengan kegiatan positif. Mengaji, salat, sama olahraga,’’ ucapnya.

Tidak semua tahanan kejaksaan bisa dititipkan ke Rutan Medaeng. Sebab, kuotanya terbatas. Tahanan yang dititipkan hanya mereka yang akan menjalani persidanga­n di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Jika belum waktunya sidang, mereka tetap dititipkan sementara di rutan kepolisian.

Kejaksaan akan memverifik­asi tahanan terlebih dahulu. Siapa saja tahanan yang bisa dititipkan di rutan. Salah satu syaratnya harus sehat. Sebelum dipindah dari rutan kepolisian ke Rutan Medaeng, para tahanan itu harus menjalani pemeriksaa­n kesehatan secara ketat.

’’Pemindahan tahanan pakai protokol kesehatan dengan cara rapid test. Kalau hasilnya nonreaktif, baru kami kirim ke Medaeng dari rutan polrestabe­s, Polres Tanjung Perak, dan polsek-polsek,’’ ujar Kasi Intelijen Kejari Tanjung Perak Erick Ludfyansya­h.

 ?? RUTAN MEDAENG FOR JAWA POS ?? BEBAS VIRUS: Petugas menyemprot­kan disinfekta­n kepada penghuni baru Rutan Medaeng.
RUTAN MEDAENG FOR JAWA POS BEBAS VIRUS: Petugas menyemprot­kan disinfekta­n kepada penghuni baru Rutan Medaeng.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia