Ada Panduan Arah Pengunjung, Transaksi Nontunai
SURABAYA, Jawa Pos ‒ Untuk wilayah Surabaya Barat, Pasar Modern Puncak Permai, Sukomanunggal, ditunjuk sebagai pilot project Pasar Tangguh Semeru Wani Jogo Suroboyo. Dari pantauan Jawa Pos kemarin (25/6), dari enam akses masuk, hanya tiga pintu yang dibuka untuk pengunjung. Yakni, pintu utama, B, dan F. Di setiap pintu yang terbuka disiapkan empat kursi.
Petugas keamanan Pasar Modern Puncak Permai Zakariya menuturkan, kursi-kursi tersebut digunakan untuk pengunjung yang hamil dan anak-anak. Ibu hamil dan anakanak dilarang masuk pasar. ’’Kalau ada ibu hamil dan didampingi keluarga, keluarganya yang boleh masuk. Ibu hamilnya duduk di kursi tunggu,’’ katanya.
Sebelum masuk pasar, lanjut Zakariya, semua pengunjung diminta cuci tangan dan masuk bilik disinfektan. Setelah itu, suhunya dicek petugas di tiap pintu masuk. Suhu di atas 37,5 derajat Celsius diminta kembali ke rumah. Jam operasional pasar berakhir pukul 12.00.
Camat Sukomanunggal La Koli menilai Pasar Modern Puncak Permai siap menjadi percontohan pasar lainnya di kawasan Sukomanunggal. Salah satunya penyediaan petunjuk jalan bagi pengunjung. ’’Jalan untuk masuk dan keluar dibedakan. Pembeli tidak boleh memegang barang dagangan pedagang,’’ katanya.
Lantas, ada rencana pasar mana lagi yang akan ditetapkan sebagai pasar tangguh? La Koli menyatakan, hal itu bergantung kesiapan manajemen pasar. Mulai aturan buka hingga bagaimana pedagang dan penjual berinteraksi. Dengan begitu, pembeli merasa aman berbelanja.
Sementara itu, Meta, koordinator pasar, mengatakan bahwa seluruh pembeli dan penjual diminta bertransaksi menggunakan nontunai. Dia menyebutkan, pihak manajemen telah menyediakan alat yang mendukung pembayaran nontunai di tiap lapak pedagang.
Berdasar catatan manajemen, ada 500 pedagang yang berjualan di Pasar Modern Puncak Permai tersebut. Setiap lapak dipasangi plastik sebagai pengaman.