Protes Pemasangan Portal Jalan
GRESIK, Jawa Pos – Polemik lama pemasangan portal Jalan Raya Metatu, Benjeng, kembali muncul. Kemarin (25/6) sejumlah pengusaha di wilayah Cerme dan Benjeng mendatangi gedung DPRD Gresik untuk mengadukan persoalan portal jalan tersebut. Mereka beralasan, penutupan akses itu berdampak pada aktivitas industri dan pergudangan.
Menurut Nurani, salah seorang anggota paguyuban pengusaha di Cerme dan Benjeng, Pemkab Gresik terkesan tidak konsisten dalm membuat kebijakan. Sejak awal mendirikan tempat usaha, pihaknya menyatakan mengikuti segala aturan. ’’Segala perizinan dan regulasi kami ikuti. Termasuk aktif membayar pajak,’’ jelasnya.
Karena itu, dia mempertanyakan rencana pemasangan portal pada 23 Juni lalu. ’’Lalu, segala perizinan tersebut untuk apa? Kalau semua akses jalan diportal,’’ ucapnya. Dari pemberitahuan yang diterima, jalan tersebut diportal lantaran warga mengeluhkan kondisi jalan rusak sebagai dampak aktivitas kendaraan di kawasan industri dan pergudangan itu.
Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani yang menerima mereka akan membahas masalah itu bersama komisi terkait. ’’Akan kami disposisikan. Lalu, memanggil dinas terkait untuk mempertanyakan maksud dan tujuan rencana penutupan portal tersebut,’’ ujarnya.
Sebagaimana diketahui, masalah portal jalan itu bukan persoalan baru. Beberapa kali sudah muncul. Pemkab yang berkoordinasi dengan aparat kepolisian terpaksa memasang portal di akses itu khusus untuk kendaraankendaraan besar. Sementara itu, kendaraan kecil masih bisa melintas. Selain jalan cepat rusak, jalan tidak seberapa lebar. Pemasangan portal tersebut tidak jauh beda dengan di wilayah Gresik Utara seperti Jalan Raya Dukun‒Lowayu.