150 Pasien Pulang dari Asrama Haji
Jumlah OTG yang Dirujuk Turun
SURABAYA, Jawa Pos – Jumlah warga yang sembuh dari Covid-19 terus bertambah. Kemarin (26/6) sebanyak 150 orang diperbolehkan pulang dari Hotel Asrama Haji Sukolilo. Sebelumnya, pasien itu berstatus orang tanpa gejala (OTG). Mereka langsung diantar ambulans ke rumah masing-masing.
Pemulangan berlangsung sejak pukul 10.00. Mereka berasal dari berbagai kecamatan di Surabaya. Dalam proses itu, mereka dijemput puskesmas tempat tinggal pasien. Tidak ada kerabat yang menjemput. Hanya petugas dari puskesmas yang mendampingi. Mulai menuju pos penjagaan hingga naik ambulans.
Saat proses pemulangan, sambutan meriah dilakukan para tenaga kesehatan (nakes) di Hotel Asrama Haji. Ada yang sekadar tepuk tangan hingga memberikan kata-kata semangat. ’’Mulih, mulih, mulih,’’ teriak para nakes.
Salah seorang warga, Siti Aminah, mengaku terharu dengan yang dilakukan para nakes. Dia menjalani perawatan sejak 12 Juni. ’Terima kasih atas semua yang diberikan, semoga kami tetap sehat terus ,’ tuturnya.
Hal yang sama diungkapkan Laudi Rahman. Remaja asal Bulak Rukem itu masuk Asrama Haji sejak 13 Juni lalu. ’’Total tiga kali tes swab. Satu kali saat dinyatakan positif, dua kalinya saat perawatan. Alhamdulillah yang dua ini negatif terus,’’ ungkapnya.
Dia menuturkan, selama menjalani perawatan, banyak hal yang didapat. Antara lain, jaminan makan tiga kali sehari dengan menu lengkap. ’’Makan selalu diperhatikan, mulai lauk hingga buah. Kemudian dapat vitamin juga,’’ ujarnya.
Saat pagi, selalu ada senam rutin selama satu jam. Kemudian, mereka diberi waktu untuk olahraga bebas. Ada fasilitas seperti bulu tangkis dan tenis meja. Rahman mengungkapkan, selama di Asrama Haji, banyak pekerjaan yang dilakukan sendiri. Misalnya, mencuci baju. ’’Jadi, bawa ember dan barang lain juga dari sana. Ini sampai satu troli yang saya bawa,’’ ucapnya.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana dan Pelindung Masyarakat (BPB Linmas) Yusuf Masruh menjelaskan, dalam pemulangan tersebut, total ada 150 warga yang sembuh. Namun, kepulangan pasien dilakukan secara bertahap, tidak dalam satu waktu. ’’Mekanisme pulangnya pun memang diminta diantar nakes. Tidak boleh pulang sendiri,’’ katanya.
Hingga kemarin, masih 313 orang yang tersisa di Asrama Haji. Yusuf menyebutkan, jumlah warga yang masuk pun turun drastis .’ Masih ada yang dirujuk ke sini, tapi jumlahnya hanya 1–2 orang. Tidak sebanyak saat awal, bisa 20–30 orang,’ ujarnya.
Kini Gedung Shofa di kompleks Asrama Haji S u k oli l o juga difungsikan P em k o t S u raba ya. Bangunan tersebut khusus digunakan untuk nakes dan petugas. Jadi, mereka tidak perlu pulang ke rumah.