Jawa Pos

Tuangkan Figur Terdistors­i dalam Lukisan

Merepresen­tasikan Gagasan tentang Hubungan ManusiaLin­gkungan

-

SURABAYA, Jawa Pos – Seniman Woro Indah Lestari punya ciri khas tersendiri dalam membuat sebuah lukisan. Yakni, bergaya surealis. Perempuan kelahiran 1981 itu menyatakan bahwa seorang perupa pasti memiliki karakter masing-masing. ’’Selain surealis, saya sering menghadirk­an figur manusia yang terdistors­i dan kemudian dipadukan dengan objek alam,’’ ungkapnya kemarin (25/6).

Bukan tanpa alasan dia suka menggambar figur seperti itu. Menurut Woro, lukisan manusia yang terdistors­i bisa merepresen­tasikan gagasannya tentang relasi manusia dengan lingkungan sekitar. Termasuk budaya.

’’Dalam karya saya, manusia tidak saya gambardeng­ananatomiy­angdetail.Misalnya, kepalanya gundul serta tidak punya mata dan hidung. Jenis kelamin juga nggak ada,’ terang Woro. Sebab, figur orang dalam lukisannya itu hanya simbol keberadaan manusia.Siapapunbi­sabebasmen­afsirkanny­a sebagai manusia seperti apa.

Selain itu, Woro punya alasan tersendiri gambarnyad­ibikindist­orsi.’Sayaingink­arya yang sudah saya buat ini bisa memperkaya perspektif yang melihat. Kalau ada multiinter­pretasi, saya malah senang,’ ujarnya.

Dia mencontohk­an salah satu karyanya yang berjudul Menjaga Kultur. Dalam gambar tersebut, Woro menampilka­n figur manusia yang kakinya bergelantu­ng pada ranting pohon dengan kepala berada di bawah. Manusia itu berwarna merah tembaga. Kedua tangannya berpegang menyamping. Kemudian, Woro juga menghadirk­an sarang burung yang di dalamnya terdapat bonang dan buku berwarna senada dengan figur manusia. ’’Ini tentang menjaga budaya. Budaya saya, Jawa, cenderung merespons reaksi alam. Makanya, banyak kontemplas­i yang terikat dengan alam,’’ jelasnya.

Warna tembaga yang sering dia usung dalam karya-karyanya pun datang secara intuitif. Menurut Woro, tembaga telah menjadi elemen budaya. Sebab, beberapa instrumen karawitan seperti bonang dan peking terbuat dari tembaga. Lalu, kebanyakan tusuk konde terbuat dari tembaga. ’’Warna tembaga juga sebagai warna alam, terasa meneduhkan,’’ tegas Woro.

Tidak ingin terikat media tertentu, Woro gemar bereksplor­asi dengan banyak media. Mulai cat, kayu, semen, sampai kertas. Agar karyanya lebih hidup, dia juga sering berkontemp­lasidialam.Diaseringm­engamati tekstur, bentuk, warna, dan detail-detail alam di hadapannya. ’’Saya merasa alam dan peran manusia memiliki keterikata­n. Orang-orang bebas menangkapn­ya seperti apa,’’ tandasnya.

 ?? WORO INDAH LESTARI FOR JAWA POS ?? SUREALIS: Woro Indah Lestari berpose di depan lukisannya yang bergaya surealis.
WORO INDAH LESTARI FOR JAWA POS SUREALIS: Woro Indah Lestari berpose di depan lukisannya yang bergaya surealis.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia