Minta TC di Stadion Madya Dipermudah
JAKARTA, Jawa Pos – Lokasi training camp untuk timnas Indonesia senior dan timnas U-19 masih tanda tanya. Sejauh ini, Jakarta memang jadi salah satu tempat yang paling ideal. PSSI berharap Stadion Madya bisa kembali dipakai untuk lokasi persiapan kedua timnas beda level tersebut.
Hal itu diungkapkan Ketua PSSI Mochamad Iriawan kepada Jawa Pos kemarin (27/6). Dia tidak menampik ada keinginan dari PSSI untuk tetap memakai Stadion Madya. Atau paling tidak lapangan A, B, dan C di kawasan SUGBK. ’’Saya sudah berkomunikasi dengan Kemenpora, masih menunggu yang berwenang dari Stadion Madya ya. Kami sih ingin di sana,’’ bebernya.
Menurut dia, Stadion Madya sangat representatif bagi timnas. Selain bisa lebih mudah menerapkan protokol kesehatan di masa pandemi, timnas sudah sering memakai Stadion Madya untuk lokasi TC. Sebut saja persiapan Piala AFF 2019 dan persiapan kualifikasi Piala Dunia 2022 untuk timnas senior. ’’Apa susahnya mengakomodasi timnas di Stadion Madya,’’ ucapnya singkat.
Dia berharap pengelola Stadion Madya, yakni PPK GBK, bisa mempermudah PSSI untuk mengurus izin. Bisa memberikan setidaknya perbedaan sewa untuk timnas Indonesia. ’’Bisa dipermudah berlatih di Stadion Madya. Kami sudah komunikasi ke Kemenpora, tapi pengelolaan memang bukan di sana. Pengelolaan di bawah Setneg ya,’’ paparnya.
Jika nanti tidak bisa memakai Stadion Madya ataupun lapangan A, B, dan C, Iwan Bule menegaskan tidak ada masalah. Pihaknya akan mencari lagi lokasi latihan yang layak untuk dua timnas beda level. Seperti halnya timnas U-16 yang memakai Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, sebagai lokasi TC pada 6 Juli mendatang. ’’Kami akan cari yang representatif seperti Stadion Madya,’’ tuturnya.
Nah, sebenarnya PSSI sendiri sudah mengajukan proposal anggaran ke Kemenpora. Tapi, memang ada penolakan dan diminta direvisi Kemenpora. Sejauh ini, proses revisi masih berjalan.
Hal itu tentu membuat PSSI harus bersabar. Sebab, keinginan untuk cepat mendapatkan dana dari APBN tidak bisa terlaksana dengan mudah. Ada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang bakal mengaudit dan membuat anggaran untuk PSSI sedikit lama. Iwan Bule pun mengakui masih ada kendala di Kemenpora.
’’Memang, untuk urusan itu (anggaran TC) di Kemenpora, dari Kemenpora ke PPK GBK, itu yang jadi masalah. Kalau bantuan dari Menpora, kami sudah ajukan, tapi ada turun naik sesuai dengan anggaran APBN,’’ tuturnya. Karena itulah, proposal diminta segera direvisi PSSI.