Jawa Pos

RSUD Ibnu Sina Bersiap Tes Swab Mandiri

Proses Tracing Bisa Berjalan Cepat

-

GRESIK, Jawa Pos – Setelah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tiga jilid dicabut, kasus konfirmasi positif di Gresik bertambah cukup signifikan. Betapa tidak, dalam kurun 18 hari saja penambahan kasus positif sampai Jumat malam (26/6) sudah mencapai 361. Padahal, saat masa PSBB selama enam pekan, kasus positif ”hanya” sebanyak 218.

Namun, jumlah kesembuhan juga bertambah. Sejauh ini, data pasien sembuh sebanyak 77 orang. Salah seorang di antara pasien positif yang sembuh itu adalah AM, warga dari wilayah Kecamatan Ujungpangk­ah. Perempuan 55 tahun itu dirawat selama 37 hari di RSUD Ibnu Sina. Kini dia sudah pulang dan telah menyelesai­kan isolasi mandiri 14 hari.

Awalnya, AM heran bisa terkena virus korona. Bagaimana tidak, selama ini AM nyaris jarang keluar rumah. Keluargany­a pun sangat minim beraktivit­as di luar rumah. Karena itu, risiko terpapar Covid-19 terbilang kecil. Dia menceritak­an, Ramadan lalu dia sempat kehabisan nasi dan lauk. Akhirnya, AM sahur dengan mi instan. Tidak lama, perutnya sakit. AM berinisiat­if periksa ke puskesmas. Diagnosis awal, dia terkena infeksi lambung.

Karena masa pandemi, AM menjalani rapid test di puskesmas. Hasilnya ternyata reaktif. Sesuai protokol kesehatan, AM langsung dirujuk ke RSUD Ibnu Sina. AM langsung mendapat perawatan. Setidaknya enam jenis obat harus dia minum. ”Minum obat itu, nafsu makan saya malah naik. Biasanya, kalau orang sakit, kan malah tidak nafsu makan,” ucapnya.

AM harus diopname sambil dites swab. Sebab, hasil rapid test-nya reaktif. Setelah dirawat 13 hari di rumah sakit, hasil tes swab baru keluar dan dia dinyatakan positif terpapar Covid-19. ”Tentu saya sempat kaget. Namun bersyukur, akhirnya dinyatakan negatif. Dampak positifnya, paling tidak sekarang hidup lebih sehat. Olahraga ringan dan berjemur setiap pagi,” katanya.

Direktur RSUD Ibnu Sina dr Endang Puspitowat­i SpTHT-KL tidak menampik, untuk mengetahui hasil tes swab, memang dibutuhkan waktu. Karena itu, dalam waktu dekat RSUD Ibnu Sina bakal menjadi rumah sakit yang bisa melakukan tes swab sendiri. Saat ini dibahas kesiapanny­a. ”Kan tidak sembaranga­n. Kami juga harus menyiapkan ruangannya dan perlengkap­an penunjang lainnya. Tapi, insya Allah dalam waktu dekat sudah bisa tes swab sendiri,” ujarnya.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gresik drg Syaifuddin Ghozali mengatakan, alat PCR untuk tes swab mandiri RSUD tersebut diperkirak­an bisa mulai digunakan minggu depan. Alat sebetulnya sudah siap. Tinggal persiapan di internal rumah sakit.

Lalu, apa manfaatnya? Mantan kepala Puskesmas Bungah itu menyebutka­n, jika RSUD Ibnu Sina bisa melaksanak­an tes swab mandiri, hasil lab bisa diketahui dengan cepat, bahkan hari itu juga. Dengan demikian, proses tracing bisa lebih cepat. ”Semoga ini langkah bagus.

Dengan tracing cepat ini, persebaran virus bisa makin ditekan,” ujarnya.

Sementara itu, setelah lebih dari dua pekan menjalani masa transisi new normal, evaluasi sudah dilakukan bersama Presiden Joko Widodo Jumat lalu (26/6) di kantor gubernur Jatim. Saat itu presiden meminta dalam dua pekan ini persebaran virus korona harus bisa dikendalik­an. Bupati Sambari Halim Radianto mengatakan mendukung langkah apa pun yang akan diambil provinsi.

 ?? CAMAT CERME FOR JAWA POS ?? TAK PATUH: Di Cerme, warga yang tidak memakai masker saat beraktivit­as di luar rumah dijatuhi sanksi kerja sosial membersihk­an makam.
CAMAT CERME FOR JAWA POS TAK PATUH: Di Cerme, warga yang tidak memakai masker saat beraktivit­as di luar rumah dijatuhi sanksi kerja sosial membersihk­an makam.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia