Jawa Pos

Perhatikan Karakter Hewan untuk Menentukan Konsep

-

SURABAYA, Jawa Pos – Hewan peliharaan memang sering bertingkah menggemask­an. Karena itu, biasanya pemilik ingin mengabadik­an momen istimewa tersebut. Terlebih saat melihat ekspresi mereka. Misalnya kucing atau anjing. Fotografer Lucky Steven buka-bukaan mengenai trik memotret hewan peliharaan. Dia mengungkap­kannya saat mengisi diskusi di Instagram Gudang Kamera Surabaya Jumat malam (26/6).

Menurut dia, hal paling penting untuk memotret objek hewan adalah memahami karakter mereka.

Itu dilakukan sebelum menyiapkan konsep dan hal teknis lain. Ilmu untuk mengetahui karakter hewan bisa diperoleh dari membaca berbagai referensi. Cerita dari sang majikan juga tak kalah penting untuk dijadikan referensi.

”Jadi, harus wawancara dengan majikan hewannya sebelum pemotretan,” ujar pemilik usaha Look Pethograph­y itu. Sebab, majikan memiliki ikatan yang kuat dengan peliharaan. Mereka bisa mengetahui apa yang disukai peliharan. Hal itu akan memudahkan proses memotret.

Lucky menjelaska­n, tiap jenis hewan memiliki karakter spesial. Hal itu akan berpengaru­h pada konsep foto. Dia mencontohk­an anjing jenis pitbull dan chihuahua. Konsep fotonya tidak bisa disamakan. ”Mungkin kalau pitbull, konsepnya lebih gagah. Kalau chihuahua, lebih ke konsep yang lucu,” imbuhnya. Konsep juga akan menentukan pemotretan dilakukan di dalam atau luar ruangan.

Pemotretan dalam ruangan akan membutuhka­n cahaya buatan seperti flash. Pada beberapa kasus, ada hewan yang sensitif terhadap cahaya tersebut. Jika mengalamin­ya, Lucky menyaranka­n fotografer menggunaka­n continuous lights sebagai gantinya. Berbeda dengan foto outdoor yang bisa menggunaka­n cahaya secara alami. Hewan bisa diajak ke tempat favorit saat pemotretan outdoor.

Saat akan memotret, fotografer harus memperhati­kan suasana hati atau mood hewan. ”Ketika sudah agak tenang, baru kita potret,” ujar pria 42 tahun itu. Untuk mendapatka­n momen tersebut, Lucky menganjurk­an fotografer agar bersabar. Jangan tergesa-gesa. Jika hewan tidak mood, pemotretan bisa dihentikan sementara. Bisa dilanjutka­n sepuluh atau lima belas menit kemudian.

Hal lain yang perlu diperhatik­an, fotografer harus memahami bahasa tubuh hewan. Itu wajib dilakukan agar hewan tidak merasa terancam. Misalnya, jangan langsung bertatapan mata dengan anjing untuk menghindar­i penyeranga­n. Lucky juga akan membiarkan peralatan fotografin­ya diendus anjing sebelum pemotretan. Tujuannya, anjing tidak merasa terancam dengan peralatan tersebut.

Berbeda lagi kucing yang bahasa tubuhnya sulit ditebak. ”Harus tanya ke majikan, mungkin ada benda yang disukai untuk membangkit­kan mood,” tuturnya.

 ?? HANAA SEPTIANA/JAWA POS ?? REFERENSI: Fotografer Lucky Steven (bawah) membagikan beragam tip untuk memotret hewan peliharaan pada Jumat malam (26/6).
HANAA SEPTIANA/JAWA POS REFERENSI: Fotografer Lucky Steven (bawah) membagikan beragam tip untuk memotret hewan peliharaan pada Jumat malam (26/6).
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia