”Satgas Ingat” untuk Sambut New Normal
PANDEMI Covid-19 telah mengubah tatanan semua sektor, termasuk pendidikan. Hari demi hari telah terlewati dengan pembelajaran daring. Semua orang pun seakan harus move
on dari zona nyaman selama ini. Pendidik, peserta didik, orang tua, dan warga sekolah lain harus berubah.
SMAN 2 Sidoarjo merupakan salah satu sekolah yang berada di zona merah Covid-19. Tatanan baru pun disiapkan untuk memasuki new normal. Mulai protokol kesehatan hingga teknis pembelajaran. Persiapan jika kelak siswa kembali ke sekolah.
Sebagai langkah awal, sekolah membuat POS (prosedur operasional standar) untuk memasuki area sekolah. Yakni, mengubah standar tugas satpam dengan menyesuaikan protokol kesehatan. SMAN 2 Sidoarjo juga membentuk satgas Covid-19 dengan nama Satgas Ingat Covid19.
Satgas Ingat bertugas mengingatkan seluruh warga sekolah dan setiap orang yang masuk area sekolah agar memenuhi protokol kesehatan. Di antaranya, memakai masker, cek suhu tubuh, cuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, jaga jarak, dan tidak bergerombol. Satgas Ingat beranggota guru, tenaga kependidikan, dan satpam. Teknis tugas Satgas Ingat diatur dengan job description dan jadwal piket.
Pada era new normal, semua komponen sekolah harus siap. Mulai sarana-prasarana hingga kurikulum sekolah. Prinsipnya, sekolah new normal harus mampu mempertahankan kualitas pendidikan. Manajemen transformatif sosok kepala sekolah sangat dibutuhkan. Yaitu, kemampuan sebagai top leader dalam menginspirasi guru, tenaga kependidikan, siswa, serta orang tua/wali. Dengan begitu, mereka bersama-sama dan sukarela menciptakan keadaan yang lebih baik.
Manajemen dilakukan agar tatanan sekolah tetap berjalan efektif, tertata, efisien, dan berkualitas. Transformasi tatanan sekolah new normal membutuhkan inovasi. Sekolah harus siap berubah. Perubahan pada prinsipnya adalah mereorganisasi, melakukan cara baru, mengadopsi teknologi baru, dan memasang sistem baru.
Namun, tatanan sekolah new normal tidak hanya membutuhkan manajemen dan perubahan dari internal sekolah. Kebijakan dinas pendidikan akan sangat signifikan. Jika semua unsur telah ditata dengan baik, tatanan baru sekolah
new normal akan mudah terwujud. (*)