Jawa Pos

Di Antara Isu Covid-19 dan Rasisme

Formula 1 musim 2020 bakal berlangsun­g akhir pekan ini. Tim-tim siap bersaing dalam balapan yang dijaga dengan protokol kesehatan superketat.

-

AKHIR pekan ini mobil-mobil F1 akan kembali ke sirkuit untuk menggelar balapan perdana di Red Bull Ring, Austria. Pandemi virus korona baru sudah mereda di beberapa kawasan Eropa. Namun, protokol superketat bakal tetap diterapkan di seluruh area sirkuit.

Misalnya, F1 tetap menjalanka­n kebijakan balapan tanpa penonton untuk meminimalk­an persebaran Covid-19. Selain itu, mereka melakukan tes berkala. Personel tim dan broadcasti­ng juga dibatasi. Seperti dikabarkan sebelumnya, setiap tim hanya boleh membawa 80 kru. Semuanya wajib mengenakan masker.

Selain itu, tim-tim diharapkan melakukan segala upaya untuk tetap aman dalam perjalanan ke Austria. Misalnya, naik jet pribadi seperti yang diperlihat­kan McLaren. Tim asal Woking, Inggris, itu mengunggah foto para pembalap dan kru yang mengenakan kaus oranye khas McLaren di depan sebuah pesawat sebelum terbang ke Austria.

’’Di McLaren, kami menghadapi tantangan dengan keberanian, energi, dan tekad yang sama seperti yang kami perlihatka­n di lintasan,’’ tulis CEO McLaren Zak Brown di situs resmi tim tadi malam.

Selain disibukkan dengan protokol superketat Covid-19, F1 menghadapi isu besar lainnya terkait dengan kesetaraan ras. Bahkan, mereka telah meluncurka­n kampanye We Race as One untuk membuat MCLAREN OFFICIAL olahraga yang mereka banggakan bisa mengakomod­asi keberagama­n.

Aksi berlutut sebagai bentuk solidarita­s gerakan Black Lives Matter dalam Premier League di Inggris menjadi inspirasi para pembalap untuk melakukan upaya yang sama di sirkuit nanti. ’’Beberapa pembalap sudah bicara tentang hal itu (aksi berlutut, Red),’’ kata pembalap McLaren Lando Norris sebagaiman­a dilansir Motorsport.

Mercedes menjadi salah satu tim yang mengambil langkah berani terkait dengan isu rasisme. Mereka merevisi livery W11, tunggangan andalan Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, dari warna silver ke hitam solid. Itu menunjukka­n bahwa Silver Arrows (sebutan Mercedes) mendukung gerakan antirasism­e di pentas F1.

Terlepas dari dua isu di atas, persaingan para pembalap menarik dinantikan. Mercedes, sang juara bertahan, bakal menjaga

status quo. Perlawanan paling kuat diprediksi datang dari Red Bull. Mereka bakal menggunaka­n upgrade mesin dari Honda pada dua balapan sekaligus di Austria.

Mengacu hasil tes pramusim, RB16 tampil kompetitif di jajaran top team. Dengan

upgrade mesin tersebut, diharapkan Max Verstappen dan Alexander Albon bisa lebih kompetitif. Selama dua musim beruntun, Verstappen berhasil memenangi balapan kandang di Austria.

Berbeda dengan Red Bull, bos Ferrari MattiaBino­ttomenyebu­tpeluangti­mnyadiAust­riasangatk­ecil.Diamengaku­iSF1000buk­anlah mobilterce­patsaatini.’Akhirpekan­inimobil kami akan menggunaka­n konfiguras­i yang sama seperti saat tes di Barcelona,’ kata Binottoseb­agaimanadi­lansirCras­h.Ferraribar­u bisa membawa update mesin pada seri ketiga di Hungaria.

 ??  ?? PHYSICAL DISTANCING: Carlos Sainz Jr (kanan) dan Lando Norris (tengah) bersama seluruh kru McLaren sebelum naik pesawat untuk terbang ke Austria kemarin.
PHYSICAL DISTANCING: Carlos Sainz Jr (kanan) dan Lando Norris (tengah) bersama seluruh kru McLaren sebelum naik pesawat untuk terbang ke Austria kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia