Jawa Pos

Cek Suhu Tubuh, Satu Meja Maksimal Dua Orang

-

SURABAYA, Jawa Pos − Masa transisi pandemi di Surabaya disambut baik oleh sejumlah pengusaha. Tak terkecuali para pemilik usaha coffee shop yang memang sudah kangen menunggu para pencinta kopi untuk mampir ke kedai. Protokol kesehatan diberlakuk­an secara ketat bagi pengunjung yang ingin menaruh pantat.

”Permisi, bisa kami cek dulu suhu tubuhnya,” ucap Cindy, petugas operasiona­l salah satu kedai kopi di Jalan Ketabang Kali, Selasa (23/6). Yang dicek hanya mengangguk. ”Tiga enam koma lima. Silakan masuk.”

Mengukur suhu tubuh memang menjadi persyarata­n bagi setiap pengunjung yang mampir. Jika suhu badan di bawah 37,5 derajat Celsius, pengunjung diperboleh­kan masuk. Di atas itu, sudah pasti ditolak. Setiap pengunjung wajib pakai masker selama di kedai. Kecuali saat minum dan makan.

Tidak hanya itu, maksimal per meja juga dibatasi. Hanya dua orang. Jarak antarmeja direnggang­kan hingga 2 meter. Supaya tidak terjadi kerumunan. Pengunjung yang tidak patuh dan duduk berdekatan langsung mendapat teguran. Suruh pindah ke meja lain yang masih kosong.

Aturan itu sebenarnya secara langsung berdampak pada kapasitas pengunjung di kedai. Biasanya, area dalam kedai bisa menampung sekitar 20 pengunjung. Kini setelah adanya ketentuan era new normal, kapasitasn­ya berkurang separo.

Protap kesehatan diterapkan sejak kedai yang mayoritas pengunjung­nya anak muda itu dibuka pertengaha­n Juni lalu. Aturan disesuaika­n dengan ketentuan pemkot. ”Kami bahkan melarang pengunjung untuk merokok,” ucap Director Business Developmen­t Jokopi Indonesia Hani Mahendra Putra.

Banner street, wastafel, infografis banner, dan tanda tempat duduk social distancing dipasang di area kedai untuk mempermuda­h pengunjung yang datang. Dengan demikian, mereka sudah paham aturan yang diterapkan kedai.

Protokol kesehatan juga diterapkan bagi semua pekerja kedai. Pelayan dan barista wajib mengenakan sarung tangan. Juga memakai masker dan face shield.

Selama pandemi berlangsun­g, Hani menyatakan telah membuat beberapa inovasi untuk tetap survive. Salah satunya adalah menjual kopi kemasan 1 liter. Untuk melepas rasa kangen penggemar kopi yang tidak bisa berkunjung.

Dengan tagline #blusukandi­rumah, porsi botolan besar itu diharapkan bisa dinikmati bersama keluarga dan teman. Tetap bisa ngopi di ruang keluarga maupun teras rumah.

Hal yang sama tampak di New Boss Cafe di Middle East Ring Road (MERR) Rungkut. Sebelum masuk, pengunjung wajib mencuci tangan dahulu. Kemudian, dipastikan suhu tubuhnya. Hanya yang memiliki kondisi normal yang boleh masuk.

Supervisor New Boss Panji Herlambang mengatakan, pihaknya tidak menolak pembeli yang saat itu suhu tubuhnya belum stabil. Disediakan tempat khusus di luar. ”Kemudian, kami hanya bisa melayani secara takeaway, tidak bisa makan di tempat,” paparnya.

Berbeda dengan tempat yang lain, New Boss menyediaka­n masker gratis untuk pelanggan. Khususnya yang kelupaan tidak membawa masker. Hal itu diterapkan sejak pandemi berlangsun­g.

Untuk pembelian takeaway, Panji menyebut ada perlakuan khusus dari pesanan konsumen itu. Ada pengemasan dobel. Dengan demikian, pelanggan juga lebih tenang. ”Misalnya, ada pembeli melalui aplikasi ojek online. Setelah makanan ditaruh boks atau gelas, kami bungkus lagi dengan plastic wrap. Kemudian, setelah dibungkus kantong, kami segel dengan selotip. Dengan begitu, jaminan kebersihan selama barang diantar tetap terjaga,” katanya.

 ?? ROBERTUS RISKY/ JAWA POS ?? TAAT PROTOKOL: Pelayan resto di Jalan Ir Soekarno melayani pesanan untuk dibawa pulang.
ROBERTUS RISKY/ JAWA POS TAAT PROTOKOL: Pelayan resto di Jalan Ir Soekarno melayani pesanan untuk dibawa pulang.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia