Jawa Pos

Sudah 65 Persen PPDP Terbentuk

Total Pemilih 2,1 Juta Jiwa

-

SURABAYA, Jawa Pos – Pemutakhir­an data pemilih membutuhka­n 5.161 petugas yang melakukan pencocokan dan penelitian (coklit). Hingga kemarin (1/7) sudah 65 persen yang direkrut untuk menjadi petugas pemutakhir­an data pemilih (PPDP) tersebut. Bahkan, tujuh kecamatan sudah dilengkapi PPDP.

Data dari divisi sosialisas­i, pendidikan pemilih, partisipas­i masyarakat, dan sumber daya manusia (SDM) KPU Surabaya mencatat tujuh kecamatan yang sudah melengkapi PPDP itu adalah Bubutan, Jambangan, Karang Pilang, Pabean Cantian, Tandes, Wonocolo, dan Wonokromo. Rata-rata jumlah PPDP dalam satu kecamatan bisa lebih dari seratus orang. Di Wonocolo misalnya sampai 138 orang. Bahkan, di Wonokromo ada 280 orang.

Komisioner KPU Surabaya Subairi mengungkap­kan bahwa kecamatan yang punya jumlah PPDP besar seperti Sawahan dan Tambaksari memang belum terisi semuanya. Di Sawahan yang butuh total 356 orang, masih kurang 254 orang hingga kemarin. Di Tambaksari yang butuh 398 orang, masih kurang 94 orang lagi. ”PPDP itu pembentuka­n. Jadi, PPS (panitia pemungutan suara) yang membentuk,” kata Subairi kemarin (1/7).

Sebelum mulai bertugas pada 15 Juli, para petugas itu akan mendapatka­n pelatihan terlebih dahulu. Kemungkina­n pelatihan dilakukan secara berjenjang. Mulai dari KPU kepada PPK, lantas PPK kepada PPS. Baru kemudian PPS kepada para PPDP. ”Karena jumlahnya juga banyak, kemungkina­n nanti dibuat berjenjang dan bertahap. Karena tidak boleh ada kerumunan,” ungkap Subairi.

Para PPDP tersebut akan memverifik­asi sedikitnya 2,1 juta pemilih di Surabaya. Mereka harus mendatangi satu per satu orang yang punya hak pilih dalam pilwali pada 9 Desember. KPU Surabaya masih menyiapkan data tersebut sebelum kemudian diserahkan kepada PPDP.

Komisioner Divisi Perencanaa­n, Data, dan Informasi KPU Surabaya Naafilah Astri Swarist mengungkap­kan, pihaknya masih mengolah dan mempersiap­kan data pemilih tersebut. Data itu perlu ditata untuk mempermuda­h coklit.

”Ini masih proses penyusunan total 2,1 juta data. Belum final yang akan dicoklit. Masih proses,” ungkap Fila, sapaan akrab Naafilah Astri Swarist.

Coklit tersebut diperlukan untuk memastikan orang yang berhak memilih itu masih tetap ada. Orang tersebut tidak pindah atau sudah meninggal dunia. Selain itu, memastikan bahwa orang tersebut masih punya hak untuk memilih. Misalnya, tentara atau polisi yang sudah pensiun.

Sejauh ini, dengan jumlah pemilih sebesar itu, tingkat partisipas­i warga Surabaya berkisar 50–70 persen. Itu berarti total pemilih yang datang ke TPS sekitar 1 juta–1,3 juta. Jika memang nanti ditetapkan ada tiga pasangan (satu independen), setidaknya butuh 400 ribu–500 ribu suara bagi satu pasangan calon untuk bisa duduk menjadi wali kota dan wakil wali kota Surabaya.

 ?? FRIZAL/JAWA POS ?? MAKIN DEKAT: Papan penunjuk hitung mundur pilwali di kantor KPU Surabaya, Jalan Adityawarm­an.
FRIZAL/JAWA POS MAKIN DEKAT: Papan penunjuk hitung mundur pilwali di kantor KPU Surabaya, Jalan Adityawarm­an.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia