Kondisi Melemah, Maestro Harmonika Tetap Bersemangat
GRESIK, Jawa Pos – Bagi warga Gresik, terutama komunitas seniman, nama Amang Genggong sudah tidak asing lagi. Lelaki bernama asli Abdur Rachman Chadry itu adalah salah seorang maestro harmonika. Kini Amang sedang sakit. Kondisi kesehatan pria yang sudah berusia kepala delapan itu melemah setelah jatuh dari sepeda onthel kesayangannya.
’’Sudah dua bulan. Cuma bisa selonjoran. Tapi, masih bisa kok untuk meniup harmonika,” jelasnya, lantas tersenyum lemah.
Amang sering menghabiskan waktu untuk bercengkerama dengan warga dari warung ke warung. Menyeruput kopi pekat bersama sejawatnya. Namun, kini Amang hanya bisa duduk di atas kasurnya yang tipis. Rumahnya yang sangat sederhana berlokasi di kawasan Jalan Nyai Ageng Arem-Arem, Pekelingan,
Kecamatan Gresik Kota.
Meski dalam kondisi melemah, gurat semangat Amang tetap terlihat menyala.
Termasuk saat menerima kunjungan Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani kemarin (1/7). Dia pun memamerkan album foto yang menampilkan masa mudanya. Mulai foto-foto pentasnya, sejak 1960-an hingga saat ini. Sambil bercerita, lembar demi lembar foto ditunjukkan.
Dalam kunjungan kemarin, Yani sempat mengajak pria kelahiran Gresik 21 Juli 1940 itu ke rumah sakit. Namun, Amang menolak halus tawaran tersebut. Suaranya masih terdengar nyaring. ’’Saya istirahat di rumah saja,” jawabnya.
Selama ini tidak hanya meraih sederet prestasi domestik, Amang juga termasuk musisi bertaraf Internasional. Dalam situs Guinness World Record Challengers, Amang dinobatkan sebagai The Most Unique Harmonica Player atau pemain harmonika paling unik dari Indonesia. Selain itu, Amang juga pernah bermain bersama seniman harmonika bertaraf internasional, Mr Chow, maestro asal Hongkong.