Manajer Perusahaan Tewas Tak Wajar
Terkapar di Ruang Tamu, Mobil Kantor Hilang
‒ Adi Wicaksono kaget bukan main. Saat mengunjungi Irene Sisca Windyastuti kemarin (1/6), dia melihat kakak iparnya itu telentang di ruang tamu. Adi pun mendobrak pintu. Ternyata sang kakak telah meninggal secara mengenaskan.
Adi bercerita. Kemarin pagi dia tiba-tiba mendapatkan telepon dari perwakilan kantor tempat Sisca bekerja. Sebab, sejak Senin (29/6), perempuan yang menjabat manajer regional sebuah perusahaan swasta tersebut tak masuk kantor.
Selain itu, keluarganya juga tidak tahu Sisca di mana. Sisca berkali-kali dihubungi, tetapi tidak ada jawaban. ’’Terakhir berkomunikasi Sabtu (27/6),’’ ungkapnya. Bersama perwakilan kantor, lelaki asal Krian tersebut memutuskan mendatangi rumah Sisca di Perumahan Alam Juanda Blok BB No 10. Pukul 11.00, mereka tiba di lokasi.
Awalnya, mereka mengira Sisca tidak berada di rumah. Sebab, kondisi rumah sepi. Lampu teras rumah menyala. Selain itu, mobil kantor, Honda HRV yang biasanya digunakan Sisca, tidak terlihat parkir di depan rumah.
Namun, ada kejanggalan. Adi curiga. Sebab, pintu depan dikerubungi banyak lalat. Saat Adi mengetuk pintu, tak ada jawaban. Pintu rumah pun didobrak. Sontak
Adi kaget. Dia melihat Sisca telentang di ruang tamu. Kondisinya tampak mengenaskan. ’’HP di-charge di kamar. Kabel masih menancap,’’ jelasnya.
Adi kalut. Dia memustuskan menghubungi polisi. Beberapa menit kemudian, petugas Polsek Sedati dan tim identifikasi tiba di lokasi. Petugas bergegas memasang garis polisi, melingkari rumah Sisca. Mereka memakai APD lengkap sebelum mengecek kondisi jenazah.
Sejumlah barang pribadi pun diamankan. Antara lain, sepatu dan tas. Pukul 16.00, ambulans tiba. Tubuh korban dimasukkan ke kantong jenazah, lalu dilarikan ke RS Pusdikgasum Porong untuk diotopsi.
Kanitreskrim Polsek Sedati Ipda Vebby Andis Ferdian menjelaskan, polisi sudah memeriksa seluruh ruangan. Hasilnya, belum ditemukan petunjuk. ’’Tidak ada pintu yang rusak. Tidak ada barang yang hilang,’’ ucapnya.
Menurut Vebby, setiap hari korban hidup sendiri. Sisca sempat menikah. Namun, rumah tangganya tak berjalan langgeng. ’’Belum mempunyai anak,’’ ujarnya. Sisca diperkirakan meninggal pada Minggu malam. Hal itu terlihat dari kondisi mayat. Jenazah menggelembung. Bau tidak sedap menyembul.
Menurut beberapa saksi, Sisca meninggal secara tidak wajar. Sejumlah warga melihatnya keluar rumah pada Minggu malam (28/6). Dia dijemput pengemudi mobil. Benarkah korban tewas dibunuh? Vebby mengaku belum bisa memastikannya.
Memang, kata dia, mobil kantor sudah tak ada. Namun, polisi tak ingin berspekulasi. Polisi masih menunggu hasil otopsi. ’’Melihat bukti kekerasan fisik pada tubuh korban,’’ tuturnya.