Resmikan MML, Sehari Bisa 100 Pengujian
SURABAYA, Jawa Pos − Demi meningkatkan pelayananpenangananCovid-19diJawaTimur,RSUD drSoetomomembentukpusatpelayanan,pendidikan, danrisetpenyakitmenular.Dalampeluncurankemarin, RSUD juga meresmikan alat bantu medis berupa mobile molecular laboratory (MML).
Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 itu dihadiri langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Dia didampingi Direktur Utama Rumah Sakit RSUD dr Soetomo Dr dr Joni Wahyuhadi SpBS(K) serta Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Prof Soetojo SpU(K). Khofifah dalam acara tersebut menjelaskan pembentukan pusat layanan dan peluncuran alat MML.
”Gedung yang menjadi pusat layanan ini ialah ruang isolasi khusus 1−5. Selain menjadi pusat layanan, kami ingin gedung itu jadi pusat pendidikan dan riset penyakit menular,” ungkap alumnus Fisipol Universitas Airlangga tersebut
Khofifah menerangkan bahwa sesuai dengan rapat koordinasi virtual bersama Presiden Joko Widodo pada Rabu (15/7), kepala daerah diinstruksikan untuk mempercepat penanganan Covid19, khususnya di Jawa Timur. Kasus korona di Jatim terus naik sehingga perlu adanya upaya penanganan yang lebih baik.
Khofifah menerangkan, dalam pusat layanan tersebut, tim dokter, residen PPDS, dan nakes bahu-membahu dalam menjalankan tupoksi masingmasing. ”Kami tekankan ke dokter spesialis untuk melakukan penelitian terus soal vaksin korona. Residen PPDS dan nakes juga belajar dan bekerja lebih giat dalam penanganan tersebut,” ungkap dia.
Khofifah melanjutkan, di bagian hulu, pemerintah provinsi sedang menggodok rencana percepatan dengan berbagai kebijakan. ”Dari channel ordinary. Presiden ingin Jatim menuju extraordinary. Maksudnya apa? Jatim harus lebih bekerja keras dalam penanganan Covid-19 ini. Pembukaan layanan ini jadi salah satu bentuk upaya,” ungkap perempuan 55 tahun tersebut.
Selain membuka pusat layanan itu, RSUD dr Soetomo juga meresmikan mobile molecular laboratory (MML). Khofifah berharap dengan peralatan medis tersebut, pemeriksaan swab di seluruh area Jawa Timur terjangkau. Dalam sehari bisa dilakukan 100 pengujian. Menurut dia, upaya penanganan Covid-19 harus menguatkan sistem pemeriksaan. Dengan begitu, tim medis bisa mengambil langkah penanganan yang tepat. ”Kami yakin kurva kasus bisa menurun. Catatan di delapan hari terakhir, sudah banyak pasien yang sembuh. Itu harus terus dilakukan,” jelasnya.
Pada pukul 10.30, Khofifah yang didampingi Joni dan Soetojo lantas menandatangani prasasti peresmian pusat layanan dan alat bantu MMl itu. Khofifah berpesan kepada masyarakat untuk tetap memperhatikan kesehatan masing-masing dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kedisiplinan, bagi dia, adalah vaksin sesungguhnya di era new normal saat ini. ”Semua harus bergotong royong,” ungkapnya.
Sementara itu, Dirut RSUD dr Soetomo Dr dr Joni Wahyuhadi mengatakan, kehadiran pusat layanan, pendidikan, dan riset penyakit menular adalah momentum mempercepat penanganan Covid-19. Dukungan dari tenaga ahli, dokter, dan residen PPDS FK Unair itu bisa menciptakan kekuatan besar dalam penanganan Covid-19.