Cari Cara Kembang Biakkan Bunga Lampion
SURABAYA, Jawa Pos – Bukan hanya tabebuya. Pemkot juga memiliki tanaman yang berbunga cantik. Jumlahnya pun terbatas. Yakni, cuma ada dua se-Surabaya. Rencananya, bunga dari Amerika Selatan tersebut dikembangbiakkan di kota ini. Tujuannya, tak lain untuk mempercantik jalur pedestrian. Terutama di kawasan jalan protokol.
Bunga yang bernama latin Brownea grandiceps itu tumbuh subur di dua lokasi. Yakni, Jalan Sedap Malam dan sisi kiri Museum BI. Tanaman yang dikenal dengan sebutan mawar venezuela tersebut memang indah. Warnanya merah. Bentuknya bulat mirip lampion. Karena itu, ada juga yang menyebutnya bunga lampion.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau dan Penerangan Jalan Umum (RTH PJU) Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Hendri Setianto menyatakan, setiap Juli tanaman itu berbunga. Waktunya juga singkat, hanya sekitar 10 hari. ”Memang kalau pas berbunga, sangat cantik,” ucapnya kemarin sore (17/7).
Menurut Hendri, bunga tersebut terbilang langka. Di tempat aslinya, bunga itu tumbuh dengan suhu 19–25 derajat Celsius. Meski begitu, untuk bisa tumbuh, tidaklah mudah. Sebab, hingga saat ini, hanya ada dua. Itu pun baru berusia sekitar lima tahun.
Berbagai upaya dilakukan untuk mengembangbiakkan bunga itu. Hanya, upaya tersebut selalu gagal. Nah, saat ini pihaknya masih mengkaji cara baru. ”Sekarang kami masih cari cara baru agar bisa diperbanyak,” katanya.
Ketika proses itu berhasil, akan dilakukan penanaman secara masal. Tepatnya di area jalur pedestrian di jalan protokol. ”Jika hanya satu bunga, memang kurang cantik. Tapi, kalau banyak, sangat menarik,” paparnya.
Hendri berharap bunga lampion tersebut bisa menjadi ikon baru. Dengan demikian, saat bulan tertentu, yang ditunggu masyarakat bukan hanya tabebuya, melainkan juga bunga lampion.