Jawa Pos

Kesembuhan Pasien Capai 40 Persen

Tak Perlu Tunggu Hasil Swab Lagi

-

SIDOARJO, Jawa Pos - Tingkat kesembuhan pasien melonjak drastis. Sejak keputusan baru menteri kesehatan (Menkes) menjadi acuan, tingkat kesembuhan diklaim mencapai 40,3 persen. Total sudah 1.044 orang dinyatakan sembuh.

Dalam waktu sehari kemarin (17/7), kesembuhan pasien diklaim mencapai 105 orang. Mereka merupakan warga yang terpapar virus korona jenis baru dan tanpa gejala. Tidak ada keluhan sakit yang diderita.

Mereka juga telah menjalani masa karantina selama sepuluh hari hingga dua pekan. Mereka tetap sehat. Tanpa demam, batuk, ataupun sesak napas.

”Berdasar ketentuan dari WHO dan keputusan Menkes, mereka bisa dinyatakan sembuh,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sidoarjo drg Syaf Satriawarm­an SpPros.

Dengan ketentuan anyar itu, menurut Syaf, angka kesembuhan makin tinggi. Untuk menyatakan seseorang sembuh, tidak perlu lagi menunggu hasil uji usap (swab

yang menyatakan mereka negatif Covid. Cukup dilihat kondisi tubuh mereka selama isolasi. Tetap sehat atau tidak.

Ketentuan baru itu menimbulka­n kekhawatir­an. Sebab, bukan tidak mungkin warga yang positif Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri serta tetap sehat itu masih positif. Meskipun, dinas kesehatan menyatakan bahwa mereka telah sembuh. Dasarnya, aturan anyar tersebut.

Namun, lanjut Syaf, dalam mengeluark­an aturan, pemerintah tentu juga punya dasarnya. Terlebih, ada rujukan dari World Health Organizati­on (WHO). Dengan demikian, masyarakat tidak perlu khawatir berlebihan.

”Tetap patuhi protokol kesehatan dengan ketat,” ucap Syaf. Dengan mematuhi protokol, seseorang bisa mencegah penularan. Kewaspadaa­n diri sendiri perlu terus ditingkatk­an.

Dengan banyaknya OTG yang dinyatakan sembuh, ruang isolasi sepi. Mereka yang sebelumnya di tempat isolasi mal pelayanan publik (MPP) sudah pulang. Tinggal 18 orang.

Sekretaris Dinkes Sidoarjo dr Zuhaida yang juga ketua penanggung jawab ruang isolasi MPP menyebutka­n, awalnya ada 119 orang yang diisolasi.

Sekarang tinggal sedikit. ”MPP longgar,” katanya.

Dalam waktu sehari, OTG yang keluar MPP berjumlah puluhan orang. Mereka sudah menjalani isolasi dalam kurun waktu yang beragam. Mulai lima hari hingga hampir dua pekan. Bagi mereka yang bergejala, isolasi yang harus dijalani sampai 13 dan 14 hari. Tujuannya, memastikan kondisi mereka benar-benar sehat atau masih ada keluhan sakit.

”Yang keluar isolasi mendapat surat keterangan sehat,” ucap Zuhaida.

MPP yang tersedia berkapasit­as 129 orang. Tempat tersebut dikhususka­n untuk OTG. Meski saat ini sepi, masih akan ada warga yang menghuni ruangan tersebut. ”Dari yang saat swab positif, langsung diisolasi di sini,” lanjut dia.

 ?? BOY SLAMET/JAWA POS ?? AGAR TETAP SEHAT: Bayi dan balita penghuni UPT perlindung­an dan pelayanan sosial anak balita (UPT PPSAB) dijemur di halaman panti agar terhindar dari virus. Saat ini belum ada izin adopsi.
BOY SLAMET/JAWA POS AGAR TETAP SEHAT: Bayi dan balita penghuni UPT perlindung­an dan pelayanan sosial anak balita (UPT PPSAB) dijemur di halaman panti agar terhindar dari virus. Saat ini belum ada izin adopsi.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia