Bank Jatim Resmi Lantik Dirut Baru
Siap Dorong Pertumbuhan Perekonomian Jatim
Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) resmi memiliki pemimpin baru. Sosok itu adalah Busrul Iman yang dipilih sebagai direktur utama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan Bank Jatim. RUPSLB 2020 itu dilaksanakan di Ruang Bromo, Bank Jatim, Kantor Pusat lantai 5, Surabaya, kemarin (23/7).
Pengangkatan direktur utama memang menjadi agenda utama RUPSLB tersebut. Terdapat dua figur yang dicalonkan dalam pertemuan itu. Pertama adalah Busrul Iman yang sebelumnya menjabat direktur komersial dan korporasi Bank Jatim. Yang kedua adalah Erdianto Sigit Cahyono yang jabatan terakhirnya adalah direktur kepatuhan dan manajemen risiko Bank Jatim.
Dua calon itu telah memperoleh persetujuan menjadi direktur utama Bank Jatim dari hasil penilaian kemampuan dan kepatutan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Busrul Iman akhirnya mendapat suara terbanyak dan dipilih menjadi direktur utama Bank Jatim.
Busrul Iman pun mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham Bank Jatim atas kepercayaan yang diembankan kepadanya. ”Semoga saya bisa menjalankan amanah dalam membawa Bank Jatim ke arah yang lebih baik,” ujarnya setelah terpilih menjadi direktur utama Bank Jatim.
Pengangkatan direktur utama secara definitif tersebut diharapkan semakin meningkatkan kinerja dan performa Bank Jatim. Hingga Mei 2020, tercatat aset Bank Jatim Rp 72,36 triliun atau tumbuh 9,69 persen (YoY). Dari segi bisnis, kredit Bank Jatim tumbuh 12,07 persen (YoY) atau Rp 38,96 triliun. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim naik 10,76 persen (YoY) atau Rp 61,36 triliun.
Pertumbuhan performa kinerja keuangan yang cukup bagus itu mampu menjaga rasio keuangan Bank Jatim posisi Mei 2020 di tingkat yang wajar. Tercatat return on equity
(ROE) 18,25 persen menunjukkan rasio profitabilitas Bank Jatim masih cukup bagus. Dari sisi ketahanan modal, rasio CAR 21,61 persen menggambarkan kecukupan modal Bank Jatim yang cukup bagus.
Capaian itu diikuti net interest margin
(NIM) 5,88 persen, ROA 2,60 persen, dan tingkat efisiensi Bank Jatim yang cukup bagus. Terutama jika dilihat dari rasio BOPO sebesar 70,71 persen. Dengan catatan kinerja itu, Bank Jatim mampu mencatatkan laba bersih Rp 608,22 miliar.
Sementara itu, berbagai tantangan dihadapi pemerintah, pelaku usaha, dan industri perbankan pada saat ini. Terutama pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap seluruh elemen masyarakat. Di tengah pandemi, Bank Jatim bersyukur masih mampu berkontribusi lewat kinerja yang positif. Khususnya untuk mendorong perekonomian Jawa Timur.
Bank Jatim pun menunjukkan kepedulian kepada masyarakat agar dapat terus berjuang menghadapi pandemi. Hal itu dibuktikan lewat bantuan dengan total akumulatif Rp 4,4 miliar. Bantuan itu tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur.
Beragam inovasi pun terus dikembangkan Bank Jatim selama pandemi. Salah satunya adalah memaksimalkan layanan lewat e-channel Bank Jatim. Di antaranya adalah mobile banking, sms banking, dan
internet banking. Nasabah pun dapat lebih mudah, cepat, dan aman mengakses service atau bertransaksi perbankan Bank Jatim dari rumah.
Kemudahan juga diberikan Bank Jatim untuk nasabah dalam pengajuan kredit atau pembiayaan. Selama ini, Bank Jatim telah memiliki e-form kredit yang memudahkan nasabah dalam pengajuan kredit di Bank Jatim. Calon nasabah cukup registrasi melalui portal e-form kredit. Kemudian, Bank Jatim akan mengirimkan notifikasi melalui sms.
Bank Jatim juga telah memiliki fasilitas kredit multiguna elektronik (e-kmg) yang dapat dimanfaatkan nasabah. Fasilitas itu merupakan pengembangan kredit multiguna yang sudah ada sebelumnya. Kali ini e-kmg memudahkan aparatur sipil negara (ASN) aktif dan para pensiunan mengajukan kredit.
Salah satu keunggulan e-kmg adalah kemudahan pengajuan kredit melalui
mobile application. Selain itu, nasabah juga cukup memiliki rekening dan payroll gaji yang terdaftar di Bank Jatim.