Jawa Pos

Teliti Risiko Penularan Covid dengan Konser

Tak Wajib Masker, tanpa Jaga Jarak

-

LEIPZIG, Jawa Pos – Peneliti dari University of Halle, Jerman, meneliti risiko penularan Covid-19 dengan cara yang sangat berani. Mereka menggelar konser dalam ruangan yang dihadiri 1.500 orang tanpa jaga jarak, tanpa mengenakan masker.

Konser itu diadakan Sabtu (22/8) di Kota Leipzig, Negara Bagian Saxony. Para penonton duduk berjejer tanpa harus memakai masker. Mereka menyaksika­n penampilan musisi Tim Bendzko. ”Rasanya sedikit gila. Saya merasa bermimpi ketika melihat penonton lainnya duduk tepat di sebelah saya,” ujar Kira Stuetz kepada CNN.

Konser tersebut bukanlah acara ilegal. Melainkan penelitian ilmiah yang disponsori pemerintah Saxony dan Saxony-Anhalt. Ilmuwan dari University of Halle mendapatka­n dana 990 ribu euro (Rp 17 miliar) untuk mencari risiko penularan di panggung hiburan seperti konser musik dan kompetisi olahraga.

Pihak universita­s memutuskan untuk menggelar komparasi antarkonse­r di berbagai kondisi. Konser pertama dijalankan layaknya kondisi sebelum Covid-19 tanpa ada aturan keamanan. Sedangkan konser kedua dihelat dengan aturan social distancing. Konser terakhir digelar dengan setengah dari penonton sebelumnya dan aturan jaga jarak diperlebar menjadi 1,5 meter.

”Ini adalah tepuk tangan nyata yang saya dengar dalam enam bulan terakhir. Ternyata, suasananya tak rusak meski aturan diberlakuk­an,” ujar Bendzko kepada BBC.

Penonton dipilih dari berbagai relawan. Mereka harus melalui tes deteksi virus 48 jam sebelum acara. Mereka juga diwajibkan menggunaka­n hand sanitizer. Cairan pembersih itu sengaja diberi bahan yang bercahaya di kegelapan. Mereka juga diberi kalung untuk melacak lokasi mereka. Peneliti menggunaka­n jejak dari hand

sanitizer dan gelang untuk menganalis­is risiko penularan. Mereka bisa tahu permukaan mana saja yang disentuh penonton. Mereka juga tahu di lokasi mana saja para penonton sering berpapasan. ”Kita tak bisa terkena lockdown lagi. Kita harus tahu risiko penularan akibat acara seperti ini,” ungkap Profesor Michael Gekle, dekan Fakultas Medis University of Halle.

Saat ini Jerman masih belum bangkit dari pandemi Covid-19. Sabtu lalu kasus baru dalam 24 jam terakhir bertambah 2.034. Sedangkan ilmuwan di dunia masih belum tahu pasti bagaimana persebaran Covid-19. Maka, kita tunggu saja hasil penelitian risiko penularan Covid-19 dengan cara yang cukup nekat tersebut.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia