Aktivitas Bisnis Pulih, Hotel Juga
SURABAYA, Jawa Pos – Tantangan bisnis perhotelan masih sangat besar. Namun, dorongan untuk memulihkan kinerja bisnis perhotelan terlalu lemah. Di kota-kota besar, misalnya. Pemulihan sangat bergantung pada aktivitas bisnis.
Head of Research for Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan bahwa tingkat hunian yang turun terus membuat hotel menekan biaya operasional. Cara-caranya, antara lain, menggunakan kamar secara selektif, mengurangi jumlah pegawai, atau menghentikan operasional.
’’Hotel-hotel di Jakarta dan Surabaya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Sebab, mereka memerlukan aktivitas bisnis yang lebih banyak,’’ ujarnya pada Jumat (21/8).
Karakteristik hotel di Jakarta dan Surabaya tidak sama dengan di Denpasar. Di sana, hotel-hotel bisa mengandalkan wisatawan lokal. Sebagai destinasi wisata utama dalam dan luar negeri, Bali tidak pernah sepi pelancong. Saat jumlah wisatawan mancanegara turun drastis dan turis dari luar daerah berkurang, Bali mengandalkan pelancong lokal. ’’Jadi, wisatawan lokal dapat mendorong industri perhotelan saat pasar sedang lesu seperti sekarang,’’ ungkapnya.
Sementara itu, keinginan untuk kembali melakukan perjalanan akan mendorong weekend leisure. Akibatnya, perjalanan domestik lebih cepat pulih ketimbang perjalanan internasional. Bahkan, segmen weekend
leisure akan memimpin pemulihan saat perjalanan internasional, terutama yang menggunakan transportasi udara, membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Kinerja hotel-hotel di seluruh Asia Pasifik memburuk pada triwulan kedua. Rata-rata okupansinya hanya 33,9 persen.
Executive Director and Head of Hotels & Leisure for Valuation & Advisory Services Colliers International Asia Govinda Singh menegaskan bahwa Covid-19 melemahkan perekonomian global. Dalam waktu dekat, proyeksinya pun tidak akan beda jauh. Karena itu, prospek industri perhotelan di Asia akan tetap redup. ’’Meskipun demikian, kami yakin perhotelan akan pulih setelah masyarakat kembali melakukan perjalanan,’’ ucapnya.