Kasus Transmisi Lokal Baru Bermunculan
Situasi Persebaran Covid-19 di Jatim
BANYUWANGI, Jawa Pos – Satgas Covid-19 di sejumlah daerah di Jatim tengah disibukkan dengan penanganan temuan baru kasus positif virus korona. Pemicunya, selain berskala besar, temuan itu berpotensi menjadi klaster.
Di Pacitan, 167 warga Desa Arjowinangun, Kecamatan Pacitan, menjalani
swab test seiring terjadinya kasus transmisi lokal di wilayah tersebut. Delapan warga di sejumlah dusun terpapar korona. Tiga di antaranya telah sembuh dan sisanya masih dirawat di wisma atlet. ”Kami berharap, dari ratusan sampel yang diambil, hasilnya tidak ada yang positif,’’ ujar Rachmad Dwiyanto, juru bicara Satgas Covid-19 Pacitan.
Di Banyuwangi, satgas Covid-19 setempat sedang berfokus menangani persebaran virus korona di salah satu pondok pesantren di Kecamatan Tegalsari setelah 77 santri dinyatakan terkonfirmasi positif.
Kasus tersebut memang tengah menjadi atensi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga ikut terjun. Selain mensterilkan lingkungan pondok, tim gabungan melakukan tracing dan tes.
Kepala Dinkes Banyuwangi dr Widji Lestariono menuturkan, penelusuran dilakukan terhadap warga pondok yang kontak erat dengan santri yang terkonfirmasi positif Covid-19. ’’Kami lakukan uji
swab di tempat kepada 93 santri,’’ katanya. Saat ini 77 santri itu menjalani karantina mandiri di ruang isolasi yang telah disediakan. Sementara itu, enam santri yang sempat menjalani perawatan dipulangkan ke pondok. Sebab, kondisi mereka membaik. ’’Keenam santri sudah membaik dan diperbolehkan pulang ke pesantren,’’ ujarnya.
Di Madiun, satgas Covid-19 sedang memantau perkembangan meninggalnya seorang pedagang Pasar Nglames yang dinyatakan positif. Selain tracing, 281 orang yang diduga kontak erat sudah dipantau. Saking banyaknya kontak erat, satgas membagi rapid test hingga dua tahap. Hasilnya, sejumlah warga diketahui reaktif. Pemkab juga menutup pasar selama sepekan.
Satgas Covid-19 di Probolinggo juga tidak kalah sibuk. Pemicunya, ada temuan kasus anyar yang berpotensi memicu ledakan pasien baru. Salah satunya terjadi di sebuah pabrik di Kecamatan Paiton. Sebab, 42 karyawan terkonfirmasi positif korona. Sebanyak 31 orang di antaranya adalah warga Probolinggo. Sisanya tercatat sebagai warga luar daerah.
Namun, Satgas Covid-19 Probolinggo memutuskan untuk melakukan swab ulang. Tujuannya, memastikan karyawan tersebut benar-benar positif atau tidak. ’’Kami swab ulang karena sebelumnya
swab dilakukan secara mandiri oleh perusahaan. Karena itu, kami pastikan,’’ jelas Jubir Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo Sodiq Tjahjanto.