Gubernur Gowes Bareng Penyintas Covid-19
SURABAYA, Jawa Pos – Banyak cara yang dilakukan orang untuk mencegah rantai persebaran Covid-19. Di Jawa Timur, alumni pasien Covid-19 membentuk aliansi. Mereka menamai aliansi itu dengan Ikatan Alumni Pasien Sembuh Covid-19.
Mereka merupakan pasien yang pernah dirawat di RS Darurat Lapangan, Jalan Indrapura, Surabaya. Ada ribuan orang yang sembuh dari rumah sakit tersebut.
Kemarin mereka menggelar gowes bareng Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dari Gedung Grahadi, Surabaya, menuju RS Darurat Lapangan.
Mereka bersepeda dengan tetap menjaga jarak. Membentuk barisan memanjang. Jarak antarsepeda sekitar 1 meter. Formasi itu terus bertahan hingga perjalanan selesai.
Khofifah mengapresiasi gerakan para survivor tersebut. Mereka memiliki pengalaman dan bisa cerita. Karena itu, langkah mereka untuk menyosialisasikan dan mencegah persebaran virus sangat efektif. ’’Mereka bisa bercerita karena pernah mengalaminya,’’ ucapnya.
Sementara itu, di Jakarta, Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla (JK) meminta semua pihak menunggu keputusan BPOM terkait dengan obat Covid-19. ’’Yang menentukan layak edar atau tidaknya suatu produksi obat adalah instansi yang berwenang, dalam hal ini BPOM. Sebab, itu obat,’’ kata mantan wakil presiden tersebut di acara Donor Darah Ikatan Alumni Universitas Brawijaya di Jakarta kemarin (23/8).
Klaim temuan obat Covid-19 oleh Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sempat memicu polemik. Sampai akhirnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) meminta laporan pengajuan izin edar dari Unair untuk diperbaiki.
Menurut JK, Indonesia membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak. Sebab, biaya memproduksi sebuah vaksin tidak murah. Berbeda dengan obat, JK mengatakan bahwa hasil riset vaksin ditentukan laboratorium yang mengerjakannya.