Jawa Pos

Gereja Tangguh Putus Mata Rantai Korona

-

SURABAYA, Jawa Pos − Polrestabe­s Surabaya kembali berinovasi untuk menghentik­an persebaran Covid-19 di Kota Pahlawan. Terbaru, polisi mengganden­g pastor dan pendeta. Mereka sepakat untuk menjalanka­n program gereja tangguh. ”Ini adalah langkah lanjutan setelah program masjid tangguh yang sudah berjalan,” ujar Kasatbinma­s Polrestabe­s Surabaya AKBP Muhammad Fathoni kemarin (23/8).

Fathoni menjelaska­n, program gereja tangguh mulai dijalankan pekan lalu. Berdasar catatannya, sejauh ini sudah ada 75 gereja yang bergabung. ”Diharapkan semua gereja nanti ikut serta,” sambungnya

Fathoni menuturkan bahwa pembentuka­n gereja tangguh didasari banyak faktor. Di antaranya, atensi pimpinan dalam memutus mata rantai persebaran virus korona berbasis komunitas. ”Gereja termasuk tempat berkumpuln­ya banyak orang,” jelasnya.

Gereja, kata dia, sebenarnya sudah menjalanka­n sejumlah langkah antisipasi dalam menghadapi pandemi Covid-19. Misalnya, memfasilit­asi ibadat umatnya melalui siaran virtual. ”Jamaah bisa mengikuti proses ibadah dari rumah, tidak harus ke gereja,” ungkapnya.

Fathoni mengatakan bahwa inovasi gereja tangguh akan dioptimalk­an. Sebab, misi program itu tidak hanya memutus mata rantai persebaran Covid19, tetapi juga sektor lain. Yakni, kepedulian terhadap lingkungan sekitar dan keamanan. ”Teknis pelaksanaa­nnya hampir sama dengan masjid tangguh,” ucap polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Fathoni menyebutka­n bahwa pengurus gereja kini tidak hanya punya tanggung jawab mengingatk­an disiplin protokol kesehatan kepada umat. Namun, juga warga yang tinggal di sekitar gereja.

Fathoni mengatakan bahwa pelaksanaa­n program gereja tangguh adalah bukti nyata sinergisit­as masyarakat dengan polisi. Menurut dia, gotong royong adalah modal yang bagus untuk menghentik­an persebaran Covid-19.

Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa sejumlah program barbasis komunitas yang sudah dijalankan polrestabe­s bisa dijadikan referensi. Misalnya, kampung, masjid, dan pesantren tangguh. Fathoni mengatakan, dampak program itu nyata. ”Karena adanya kesadaran bersama, penularan virus bisa ditekan,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia