Siapkan Kartu Petani Bangkit
Bentuk Atensi Qosim-Alif di Bidang Ketahanan Pangan
GRESIK, Jawa Pos – Masyarakat Gresik pantas berbangga. Sebab, Kabupaten Gresik menjadi salah satu daerah pemasok kebutuhan bahan makanan pokok serta menjadi tempat produksi komoditi ekspor. Artinya, Kota Pudak berperan penting sebagai salah satu tulang punggung Indonesia dalam ketahanan dan kemandirian pangan.
”Peran petani luar biasa besar,’’ kata Wabup Gresik Dr H Mohammad Qosim MSi.
Sesuai spirit melanjutkan tradisi yang baik dan melakukan inovasi baru, calon bupati yang berpasangan dengan dr H Asluchul Alif MKes itu akan memberikan atensi lebih kepada para petani. ”Insya Allah saya dan Mas Alif akan terus berupaya meningkatkan pelayanan kepada petani dengan menerbitkan kartu petani bangkit,’’ ujar Qosim.
Dengan kartu tersebut, petani bisa mendapatkan berbagai bantuan, seperti bibit, obat, peralatan, permodalan, dan pendampingan. ”Ketahanan pangan di Gresik yang dalam masa pandemi sekarang ini masih survive ke depan insya Allah semakin sejahtera. Ayem tentrem,’’ kata ketua DPC PKB Gresik itu.
Berdasar data Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian 2019, Gresik masuk dalam 10 besar daerah dengan indeks ketahanan pangan (IKP) terbaik di Indonesia. Dari 10 daerah itu, Gresik satu-satunya kabupaten dari Jawa Timur.
Ada sembilan indikator IKP. Di antaranya, rasio konsumsi normatif per kapita terhadap ketersediaan bersih. Rasio jumlah penduduk per tenaga kesehatan terhadap tingkat kepadatan penduduk, persentase balita dengan tinggi badan di bawah standar (stunting), dan angka harapan hidup saat lahir.
Dokter Alif, panggilan Asluchul Alif siap untuk terus berinovasi dalam mengembangkan dan meningkatkan pelayanan-pelayanan pada masyarakat, termasuk kepada petani. ”Pak Qosim yang sudah senior dan berpengalaman ditambah energi saya yang masih muda siap berkolaborasi dengan inovasi-inovasi baru,’’ ucap alumnus magister kesehatan masyarakat Unair itu.