Jawa Pos

PMK Edukasi Waspada Kebakaran lewat WhatsApp

-

SURABAYA, Jawa Pos – Kasus kebakaran di Surabaya Timur masih tinggi. Terutama pada musim kemarau ini. Berdasar catatan Jawa Pos, sejak Juni hingga Agustus, ada delapan kebakaran yang terjadi di area Surabaya Timur. Lokasinya merata di hampir semua kecamatan. Yakni, Gubeng, Tenggilis Mejoyo, Bulak, dan Tambaksari. Terakhir, si jago merah ngamuk pada Sabtu (22/8) di Jalan Lebak Timur III D, Tambaksari. Dari beberapa kasus kebakaran itu, korsleting listrik masih jadi penyebab utama. Selebihnya ialah elpiji meledak dan bakar-bakar sampah. ’’Korsleting listrik memang kerap terjadi di wilayah yang padat penduduk seperti di Surabaya Timur ini. Area Tambaksari yang paling padat. Jadi rawan,” ujar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya Dedik Irianto.

Masalah listrik, lanjut dia, tentu saja terjadi karena beberapa hal. Antara lain, kabel yang menumpuk hingga stopkontak yang diisi penuh oleh charger. ’’Ada pula kebakaran yang terjadi karena perangkat elektronik yang terpasang padahal tidak digunakan,” terangnya.

Dedik menambahka­n, kasus kebakaran juga kerap terjadi karena kebocoran elpiji yang akhirnya membuat kompor meledak. ’’Biasanya terjadi di warung. Pemilik lupa mengecek kondisi slang elpiji dan meninggalk­annya dalam keadaan bocor. Jadi membuat timbulnya percikan api,” tuturnya.

Pada musim kemarau ini, potensi kebakaran masih tinggi. Terutama di kawasan permukiman padat penduduk yang rentan terjadi korsleting listrik. Karena itu, pihaknya terus mengedukas­i masyarakat untuk waspada kebakaran. ’’Kami kirimi edukasi via WhatsApp dan buat buku panduan,” terangnya.

Dedik mengaku belum bisa melakukan edukasi secara langsung kepada masyarakat seperti tahun sebelumnya. Hal itu terjadi karena pandemi Covid-19 yang masih menyerang. ’’Nah, saat ini kami lebih fokus memaksimal­kan pengurus RW/RT untuk melakukan edukasi ke warga masing-masing. Memaksimal­kan pengetahua­n yang sudah kami berikan,” tuturnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia