BHS Perhatikan Pasokan Air Lahan Pertanian
BAKAL calon bupati (bacabup) Sidoarjo Bambang Haryo Soekartono (BHS) meminta Pemkab Sidoarjo serius mengelola lahan pertanian di 20 desa di Kecamatan Tarik, Sidoarjo. Politikus Partai Gerindra itu meminta lahan pertanian di Tarik menjadi penopang utama untuk mewujudkan swasembada pangan.
Dia tidak mau jika lahan pertanian di Tarik kekurangan pasokan air. Apalagi, lahan pertanian tersebut berdekatan dengan long storage berdaya tampung 40 juta meter kubik air dan berdekatan dengan aliran Sungai Brantas (Porong).
’’Harusnya, Tarik tidak boleh kekurangan air. Ini ironis. Long storage dibangun dengan APBN Rp 600 miliar, tapi sampai sekarang belum berfungsi untuk pengairan wilayah Tarik sama sekali,’’ ujar BHS saat dialog dengan petani, mengecek pintu air dan pasokan air dari Rolag 9 perbatasan Sidoarjo-Mojokerto pada akhir Juli lalu.
Menurut BHS, pemicu kekurangan pasokan air di Tarik itu karena saluran sekunder (kanal) mengalami pendangkalan. ’’Saya minta Pemkab Sidoarjo menangani (normalisasi) sungai saluran sekunder. Penganggarannya harus dimasukkan rancangan APBD agar tahun depan bisa direalisasikan,’’ imbuhnya.
Tidak hanya itu, BHS akan mengecek kondisi sumber air di Batu karena semua sumber air di Sidoarjo berasal dari Batu. Alumnus ITS tersebut bakal mengajak tim ITS Surabaya untuk membuat rancangan bendungan agar air sungai dari Rolag 9 dan lainnya tidak terbuang percuma ke ke laut.
’’Saya bakal berkomunikasi dengan Dirjen Sumber Daya Air (SDA, Red), Kementerian Pekerjaan Umum (PU) agar bisa dibangunkan bendungan lagi agar air sungai tidak dibuang ke laut itu,’’ tegas bacabup yang mendapatkan rekom resmi Partai Gerindra ini.