Polisi Telusuri Adanya Korban Lain
Kasus Pencabulan Dua Bocah
Sebab, pada kasus asusila tidak sedikit korbannya yang tertutup. Dianggap aib, makanya memilih diam.”
AKBP SUDAMIRAN Kasatreskrim Polrestabes Surabaya
SURABAYA, Jawa Pos – Kasus Bahruddin mendapat atensi penyidik. Kasus pencabulannya terhadap dua bocah terus didalami. Polisi ingin menelusuri adanya kemungkinan korban lain.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran mengatakan, potensi itu cukup terbuka. ”Sebab, pada kasus asusila, tidak sedikit korbannya yang tertutup. Dianggap aib, makanya memilih diam,” ujarnya.
Faktor serupa sempat dialami dua korban. Mereka memilih diam saat pencabulan pertama. ”Aksi tersangka baru terbongkar pada pencabulan kedua,” katanya. Bahruddin yang merasa aman mengulangi perbuatan kejinya. Dia kembali mencabuli salah seorang korban.
Beruntung, saat itu korban tidak lagi diam. Dia berani mengambil keputusan yang tepat. Yakni, memberitahukan perbuatan tersangka kepada orang tuanya. ”Dari laporan keluarga korban, tersangka diproses hukum,” jelasnya.
Sudamiran tidak bisa membayangkan andai korban saat itu tidak bertindak. Bahruddin sangat mungkin mengulangi perbuatannya di kemudian hari. ”Motif tersangka
kan karena tidak mempunyai istri,” tuturnya.
Menurut dia, penyidik tidak hanya mencari potensi adanya korban lain. Jajarannya juga berkoordinasi dengan psikiater untuk memeriksa kondisi psikis korban. ”Untuk menghilangkan rasa trauma yang dialami,” jelasnya.
Sebagaimana diberitakan, polisi menangkap pelaku pencabulan terhadap anak di bawah umur. Bahruddin juga melancarkan aksinya di area musala. Dia memanfaatkan kesempatan saat korban menunggu guru ngaji.