Jawa Pos

Banyak ASN yang Enggan Uji Usap

-

APARATUR SIPIL negara (ASN) di Sidoarjo mendapat jatah untuk melakukan uji usap. Di setiap instansi, ada 20 hingga 40 ASN yang terdaftar. Namun, hingga kemarin (23/8) jumlah peserta masih minim.

Tidak semua ASN yang telah masuk daftar mengikuti tes

swab. Berdasar data di dinkes, jumlah ASN yang masuk daftar tes swab sering kali tidak sama dengan yang ikut. Dari 20 ASN yang terdaftar, ada yang tidak sampai setengahny­a menjalani tes swab.

Bahkan, kadang hanya enam orang yang bersedia datang untuk uji sampel swab. Hal itu membuat proses pelacakan sekaligus penekanan persebaran kasus tidak berjalan lancar. Sebab, ada kemungkina­n orang yang sudah terpapar virus dan tidak diketahui telah terinfeksi masih bebas berkeliara­n.

Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini mengimbau agar para ASN yang masuk daftar tes swab mengikuti prosedur tersebut. Tujuannya, mendeteksi sejak dini ada tidaknya virus korona di dalam tubuh mereka. Tidak hanya untuk kepentinga­n diri sendiri. Tapi, juga untuk keluarga, rekan kerja, dan warga sekitar.

”Agar persebaran virus dapat ditekan,” katanya.

Selain itu, memudahkan pelacakan. Tracing diperlukan guna menemukan warga lain yang kemungkina­n terpapar virus korona. Dengan demikian, persebaran Covid-19 di Kota Delta bisa dikendalik­an.

Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarm­an mengakui bahwa tidak semua ASN yang masuk daftar swab mengikuti uji usap tersebut. Banyak di antara mereka yang belum tes swab.

”Ada yang beralasan tugas. Ada juga yang izin karena kepentinga­n lain,” katanya.

Selain karena ada kepentinga­n, Syaf mengakui banyak ASN dan warga yang enggan melakukan tes swab karena khawatir hasilnya. Mereka takut jika hasil tes swab menunjukka­n positif. Harus menjalani isolasi mandiri dan tidak bisa beraktivit­as lagi. Mereka juga tidak dapat bepergian. Padahal, hal itu membahayak­an pihak lain.

”Jika ternyata mereka terpapar virus korona, bisa menular ke banyak orang,” ucap Syaf.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia