Jawa Pos

Industri Mamin Jaga Komitmen Investasi

-

JAKARTA, Jawa Pos – Industri makanan dan minuman (mamin) berupaya menjaga permintaan di tengah pandemi Covid-19. Produk mamin masih relatif dicari meski mobilitas masyarakat terbatas. Karena itu, pelaku industri mamin tetap optimistis dengan target-target produksi serta rencana-rencana ekspansi.

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) menyatakan bahwa tren industri mamin terus tumbuh. April menjadi titik terendah pertumbuha­n industri mamin. ”Sejak Mei, industri mamin sudah menunjukka­n perbaikan. Juni dan Juli semakin baik,” ujar Ketua Gapmmi Adhi S. Lukman kemarin (11/9).

Hingga Agustus lalu, utilitas industri mamin berada pada kisaran 60−70 persen. ”Sampai akhir tahun prediksi kami bisa naik ke 70−80 persen. Belum memungkink­an untuk kembali normal atau 100 persen,” tambahnya.

Selain menggenjot utilitas, industri mamin juga masih menaruh fokus pada rencanaren­cana ekspansi. Kemarin Menteri Perindustr­ian Agus Gumiwang Kartasasmi­ta melakukan kunjungan ke pabrik

PT Nestle Indonesia di Karawang, Jawa Barat. Agendanya adalah sidak protokol kesehatan.

Agus menerima laporan soal realisasi investasi dan rencana ekspansi salah satu pabrikan mamin multinasio­nal tersebut. Dia mengapresi­asi PT Nestle Indonesia yang membangun tiga pabrik untuk meningkatk­an 25 persen kapasitas produksiny­a. Agus juga berterima kasih karena perusahaan itu konsisten menyerap susu dari peternak sapi di Jawa Timur (Jatim).

Presiden Direktur PT Nestle Indonesia Ganesan Ampalavana­r menegaskan bahwa pertumbuha­n bisnis perusahaan­nya cenderung stabil. Dia cukup bersyukur bisa berada dalam kondisi aman seperti sekarang. Sebab soal penjualan, Nestle mengandalk­an sistem konservati­f.

”Produk berbahan dasar susu menjadi backbone penjualan. Apalagi, sekarang ini konsumen berupaya mencari produk yang bisa meningkatk­an imunitas,” beber Ganesan.

AKUNTAN & KEUANGAN

BANGUNAN/KONSTRUKSI

SALES & MARKETING

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia